Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Heran Banyak Tokoh yang Serang Proyek Food Estate

Eks Danjen Kopassus itu pun menanggapi kritik dari berbagai pihak yang menyoroti pembuatan sawah-sawah baru oleh pemerintah.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Prabowo Heran Banyak Tokoh yang Serang Proyek Food Estate
YouTube KompasTV
Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto. Prabowo Subianto mengaku heran banyak menyerang proyek food estate yang digagas oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI sekaligus bakal calon presiden koalisi Indonesia maju, Prabowo Subianto mengaku heran banyak menyerang proyek food estate yang digagas oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mulanya, Prabowo berbicara bahwa Indonesia harus mencapai swasembada pangan hingga energi dan air. Menurutnya, Indonesia tidak boleh tergantung dengan bangsa lain soal pangan.

Baca juga: Wakil Ketua Umum Partai Garuda Sebut Prabowo Sosok Capres yang Punya Konsep untuk Indonesia

"Kita tidak boleh tergantung dengan bangsa lain untuk makan kita," kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Kebangsaan Bersama 1000 Guru  Besar, Rektor dan Cendekiawan se-Indonesia, di Hotel Bidakara Jakarta pada Sabtu (30/9/2023).

Eks Danjen Kopassus itu pun menanggapi kritik dari berbagai pihak yang menyoroti pembuatan sawah-sawah baru oleh pemerintah.

Kritik itu menyebut pemerintah lebih murah membeli beras dari Vietnam dan Kamboja ketimbang membuat sawah sendiri.

Baca juga: Cak Imin: Program Food Estate Gagal, Kini Sudah Dihentikan

Menurutnya, kritikan tersebut sesat dan keliru. Pasalnya, kedaulatan pangan menjadi program penting jika nantinya ada bencana maupun perang.

Berita Rekomendasi

"Ada juga kritik untuk apa kita pelihara ternak sapi. Lebih baik impor dari Australia. Ini pemikiran yang sesat. Ini pemikiran keliru dan harus ada yang berani mengatakan keliru," jelasnya.

"Kenapa? kalau terjadi keadaan darurat, kalau terjadi bencana, kalau terjadi perang mereka negara-negara itu tidak akan mengizinkan beras, pangan dijual ke Indonesia. Mereka akan tutup dan itu terjadi waktu kita kena bencana Covid-19," sambugnya.

Lebih lanjut, kata Prabowo, kedaulatan pangan inilah yang membuat kini harga pangan mulai semakin merangkak naik. Karena itu, Ia pun mempertanyakan pihak yang justru menyerang proyek food estate pemerintah.

Baca juga: Pemerintah Didorong Contoh Keberhasilan Food Estate Humbang Sumut ke Wilayah Lain

"Kenapa harga pangan naik? karena ini. Tapi masih ada tokoh-tokoh yang menyerang untuk apa food estate. Nggak paham. Kita harus mandiri di bidang pangan, harus mandiri di bidang BBM, dan harus mandiri di bidang air," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas