Politikus PDIP Nilai Dua Poros Koalisi di Pilpres 2024 Lebih Efisien
Aria Bima ungkap keinginan untuk membentuk dua poros koalisi di pilpres 2024 adalah mempertimbangkan banyaknya wacana mengenai Pilpres 1 putaran.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Aria Bima mengungkapkan adanya keinginan untuk membentuk dua poros koalisi dalam pilpres 2024, adalah mempertimbangkan banyaknya wacana mengenai Pilpres 2024 satu putaran.
Sebab dengan satu putaran akan menghemat anggaran dan sosio ekologi, mengingat Pilpres 2024 memakan biaya besar alias akan lebih efisien.
"Jadi wacana ini bukan hanya dalam konsep PDIP, tapi ada pihak lain yang juga menginginkannya. Antara lain salah satunya menghemat biaya dan presidential threshold. Sebab, kalau Pilpres 2024 satu putaran saja akan memakan biaya sebesar Rp17 triliun, dan jika dua putaran akan menghabiskan dana Rp34 trilliun," kata Aria dalam Gelora Talks bertajuk 'Pilpres 2024: Mengupas 2 atau 3 Pasang Capres?', dikutip Kamis (5/10/2023).
Baca juga: Peta Dua Poros di Pilpres 2024, Pengamat Prediksi Ganjar-Prabowo Bersatu dan Pasangan AMIN Bubar
"Saya sangat yakin ke depannya, bisa saja dari satu poros tersebut ada yang berkoalisi ke partai atau koalisi lainnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Aria Bima membantah keinginan partainya agar hanya ada dua pasangan capres saja, karena mengkhawatirkan Ganjar Pranowo kalah di putaran kedua.
Hal itu, menurut Aria Bima, sudah dibantah oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam penutupan Rakernas pada Minggu (1/10/2023), yang mengungkapkan ada upaya untuk menjodoh-jodohkan Prabowo Subianto dan Ganjar Prabowo, padahal mereka sudah punya pasangan masing-masing.
Baca juga: PDIP: Pilpres 2024 Bisa Tiga atau Dua Poros, Apa Pun yang Terjadi Kami Siap
Aria Bima menegaskan, dengan PT 20 persen, PDIP sebenarnya bisa sendiri mengusung calon sendiri, tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Namun karena menghargai partai lain, PDIP menjalin koalisi dengan parpol lain seperti PPP, Partai Hanuran dan Perindo.
"Tapi kan kami sangat menghargai parpol -parpol bergabung untuk berkoalisi dalam koalisi besar mengusung capres dan cawapres sesuai yang mereka kehendaki," pungkas Aria Bima.