Teka-teki Cawapres Prabowo, Agung Laksono: akan Di-Golkar-kan Dulu
Terkait sosok yang bakal mendampingi Prabowo di Pilpres 2024, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono memberikan bocoran.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
"Pada prinsipnya kami welcome, kita akan sambut dengan baik jika Gibran ingin gabung," terangnya.
Gibran Disebut akan Masuk Golkar
Sebelumnya, rumor Gibran bakal gabung ke Partai Golkar berhembus pada Minggu (15/10/2023) atau sehari sebelum putusan MK, Senin (16/10/2023).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Solo, Sekar Krisnauli Tandjung mengaku telah mendengar adanya kabar tersebut.
Kendati demikian, belum ada pembicaraan antara Golkar Solo dengan Gibran Rakabuming Raka.
"(Rumor bergabungnya Gibran) belum mendapatkan konfirmasi ataupun arahan petunjuk yang lainnya dari DPD Provinsi Jawa Tengah maupun DPP Partai Golkar," ujar Sekar, Senin (16/10/2023) malam, dilansir Kompas.com.
Sekar menambahkan, pihaknya juga tidak menampik adanya kemungkinan kebenaran terwujudnya isu tersebut.
"Karena saya rasa kalau memang ada perpindahan atau penerimaan kader itu mungkin akan terjadi di level pusat atau paling tidak provinsi."
"Sehingga kami menunggu apa yang menjadi keputusan di tingkat atas," jelasnya.
Baca juga: Gibran Dipanggil Sekjen PDIP Rabu Besok, Bakal Laporkan soal Pinangan Prabowo Jadi Cawapres
Di sisi lain, Sekar menjelaskan, partainya memiliki kecocokan dengan pola pemikiran Gibran.
Gibran yang memiliki program 17 titik prioritas pembangunan sangat cocok dengan Partai Golkar yang mengutamakan karya.
"Saya rasa matched (cocok), karena selama ini saya lihar dari fokus Mas Gibran dengan 17 titik prioritas pembangunan bagi saya matched."
"Karena Partai Golkar adalah partai yang mengedepankan karya dan pembangunan itu," bebernya, dilansir TribunSolo.com.
Gibran Bakal Ketemu PDIP
Usai putusan MK dan berhembusnya kabar dirinya bakal menjadi Cawapres Prabowo, Gibran akan bertemu dengan pimpinan PDIP, Rabu (18/10/2023).
Pasalnya, menurut Gibran, untuk memutuskan maju menjadi cawapres atau tidak, bukanlah perkara pribadi, melainkan berhubungan dengan kepentingan partai.