Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bawaslu Tak Pungkiri Tim Sukses Kerap Pakai Hoaks dan Ujaran Kebencian untuk Gaet Suara

Menurut Lolly, strategi dengan menggunakan kampanye negatif seperti produksi isu atau memanfaatkan platform media sosial

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bawaslu Tak Pungkiri Tim Sukses Kerap Pakai Hoaks dan Ujaran Kebencian untuk Gaet Suara
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Anggota Lolly Suhenty ditemui media, beberapa waktu lalu. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI tak memungkiri bahwa tim sukses pasangan calon peserta pemilu kerap menggunakan isu SARA, hoaks dan ujaran kebencian dalam merumuskan strategi pemenangan kandidat atau partai politik.

"Perumusan strategi pemenangan kandidat atau partai politik seringkali menggunakan isu SARA, hoaks, dan ujaran kebencian," kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty saat memaparkan 'Pemetaan Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024: Isu Strategis Kampanye di Medsos' seperti disiarkan langsung Youtube Bawaslu RI, Selasa (31/10/2023).

Menurut Lolly, strategi dengan menggunakan kampanye negatif seperti produksi isu atau memanfaatkan platform media sosial merupakan hal paling murah, mudah dan paling cepat untuk menarik dukungan dari masyarakat.

Adapun modus kampanye negatif khususnya yang ada di medsos yakni menyerang kandidat lain atau playing victim alias pura-pura sebagai korban.

"Itu menjadi strategi yang paling murah, paling mudah, paling cepat dalam menggaet dukungan," ungkapnya.

Padahal kata Lolly, maksud dari pemilu merupakan perebutan kekuasaan yang legal, semestinya dimaknai sebagai cara untuk mencapainya bermuatan pendidikan politik masyarakat. Bukan justru menggunakan isu negatif untuk menjatuhkan lawan dan meraih suara publik.

BERITA TERKAIT

"Namanya pemilu, pemilihan kepala daerah kan perebutan kekuasaan yang legal. Sehingga perlu kita maknai legal itu haruslah bermuatan pendidikan politik rakyat," kata Lolly.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas