Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Netralitas Presiden Jokowi Belum Teruji Meski sudah Ajak 3 Capres Makan Siang

dalam pandangan Jamiluddin, peluang Jokowi cawe-cawe dan berpihak pada capres tertentu masih sangat terbuka.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pengamat Nilai Netralitas Presiden Jokowi Belum Teruji Meski sudah Ajak 3 Capres Makan Siang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo bersama bakal calon presiden Ganjar Pranowo, bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon presiden Anies Baswedan makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). Presiden Joko Widodo mengundang ketiga bakal calon presiden untuk makan siang bersama sekaligus melakukan silaturahmi bersama. Tribunnews/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, netralitas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum teruji meski sudah mengajak makan siang ketiga bakal calon presiden (capres), di Istana, Senin (30/10/2023) kemarin.

Undangan makan siang terhadap Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan itu disebut-sebut menjadi upaya Jokowi dalam menunjukkan sifat netralitasnya.

Baca juga: Publik Tafsirkan Posisi Duduk 3 Capres saat Makan Siang, Pengamat Buka Suara

"Penilaian itu kiranya berlebihan, karena persoalan netralitas tidak cukup diselesaikan melalui makan siang. Netralitas itu harus dibuktikan tidak hanya di panggung depan tapi juga di panggung belakang," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/11/2023).

Terlebih kata dia, dalam dunia politik, sikap dan tindakan di panggung depan kerap berbeda dengan apa sesungguhnya yang terjadi di panggung belakang. 

Baca juga: Komentar Kaesang soal Jokowi Makan Siang Bareng Tiga Capres di Istana: Mereka Bisa Saling Curhat

Di panggung depan atau di hadapan masyarakat menurut Jamiluddin, seolah memperlakukan sama kepada semua bakal capres, tapi di panggung belakang bisa jadi justru sebaliknya.

"Karena itu, diplomasi makan siang itu jangan dianggap sebagai sikap negarawan Jokowi. Pertemuan itu cukup dianggap sebagai drama politik yang hanya mempertontonkan panggung depan. Panggung belakang masih disembunyikan, dan baru akan diketahui melalui proses waktu," tutur dia.

Berita Rekomendasi

Oleh karenanya, melalui pertemuan itu tidak serta merta Jokowi akan netral dalam Pilpres 2024. 

Sebab dalam pandangan Jamiluddin, peluang Jokowi cawe-cawe dan berpihak pada capres tertentu masih sangat terbuka.

"Karena itu, tugas semua anak bangsa untuk mengawasi Pilpres 2024. Melalui pengawasan inilah nantinya akan diketahui panggung belakang yang sesungguhnya," kata dia.

"Data panggung belakang nantinya dibandingkan dengan panggung depan (makan siang bersama). Dari perbandingan data itulah akan diketahui netral tidaknya Jokowi dalam Pilpres 2024," tandas Jamiluddin.

Baca juga: Makan Siang Bareng Jokowi, Anies Sampaikan Netralitas, Ganjar Harap Pemilu Berlangsung Fair


Jokowi ajak Prabowo, Ganjar, Anies Makan Siang di Istana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar makan siang bersama tiga Calon Presiden di Pilpres 2024. Mereka yang hadir diantaranya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Makan siang tersebut digelar di salah satu ruangan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (30/10/2024).

Makan siang tersebut berlangsung kurang lebih satu jam. Para Capres keluar dari Istana berbarengan melalui pintu pilar, Jalan Veteran, Jakarta Pusat sekira pukul 13.40WIB.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas