Jubir AMIN: Food Estate Enggak Jadi, Kayunya Hilang Semua
Surya mengatakan food estate mestinya arahnya adalah menanam beras yang rendah karbon dan tahan iklim.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surya Tjandra mengkritisi program food estate atau lumbung pangan yang digarap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surya Tjandra sekarang adalah Juru Bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) yang dulu di-reshuffle dari jabatan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia/BPN.
Surya mengatakan food estate mestinya arahnya adalah menanam beras yang rendah karbon dan tahan iklim.
"Kan berarti somehow bisa nyerap karbon juga, sedikit lah paling tidak dibanding hutan tentunya, jauh," kata Surya dalam sebuah diskusi di Auditorium Centre for strategic and international Studies (CSIS), Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Juru Bicara Prabowo: Leading Sector Food Estate Menteri Pertanian
Dia mempersoalkan langkah pemerintah menargetkan tapioka sebagai salah satu cadangan pangan.
Menurut Surya, tapioka belum bisa langsung dimakan karena rasanya pahit.
"Untuk industri itu karena rasanya pahit, memang besar-besar singkongnya segede paha tapi pahit rasanya jadi enggak bisa langsung dimakan," ujarnya.
Dia mempertanyakan mengapa pemerintah tak memikirkan mengelola padi sebagai lumbung pangan.
"Saya melihat barangkali memang ingin ada perluasan lokasi food estate," ungkap Surya.
Di sisi lain, Surya menuturkan program food estate digarap dengan meratakan hutan.
"Hutan dikeluarkan kemudian diratain dan bisa ditanam saat itu. Masalahnya kayunya kemana, karena tadinya kan ada kayu," ucapnya.
"Nah food estate-nya enggak jadi kayunya hilang juga. Bagaimana menjelaskan itu," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.