13 Pati Polri Naik Pangkat, Herimen Polisi yang Pernah Tembak John Kei Jadi Jenderal Bintang Dua
Herry Heryawan atau yang dikenal Herimen naik pangkat dari Brigadir Jenderal (Brigjen) menjadi Inspektur Jenderal (Irjen).
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara korps raport kenaikan pangkat terhadap 13 perwira tinggi (pati) Polri.
Upacara tersebut berdasar Surat Telegram nomor: STR/1252/XI/KEP./2023 tertanggal 15 November 2023 yang digelar di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Jumat (17/11/2023).
"Iya benar, ada kenaikan pangkat ke dan dalam golongan pati perwira tinggi," ujar AsSDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya.
Dari 13 orang, seorang perwira tinggi Polri yang mendapat kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yakni Herry Heryawan atau yang dikenal Herimen dari Brigadir Jenderal (Brigjen) menjadi Inspektur Jenderal (Irjen).
Sosok polisi yang pernah menangkap John Refra alias John Kei ini didapuk menjadi Irjen untuk jabatan Staf Khusus Menteri Dalam Negeri.
Baca juga: Kapolri Beri Penghargaan Anggota Satgas Damai Cartenz Usai Gerebek Markas KKB, 47 Orang Naik Pangkat
Kedua, Azis Saputra naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen sebagai Direktur Penyidikan Obat dan Makanan BPOM RI.
Ketiga, Raden Rudy Marfianto naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen sebagai Kepala BNN Maluku.
Keempat, Anak Agung Made Sudana naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen sebagai Kepala BNN Papua Barat.
Kelima, Norman Widjajadi naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen Pol sebagai Kepala BNN Papua.
Baca juga: Panglima TNI Tegaskan Soal Netralitas dalam Pemilu 2024 Kepada 53 Pati yang Baru Naik Pangkat
Keenam, Dicky Kusumawardhana naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen sebagai Inspektur II Ittama BNN.
Ketujuh, Marzuki Ali Basyah naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen Pol sebagai Kepala BNN Gorontalo.
Kedelapan, Jemmy G Paulus Suatan naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen Pol sebagai Kepala BNN Sulawesi Barat.
Kesembilan, Tri Julianto Djatiutomo naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen Pol sebagai Kepala BNN Maluku.
Kesepuluh, Deni Dharmapala naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen Pol sebagai Kepala BNN Maluku Utara.
Kesebelas, Alexander Sabar naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen Pol sebagai Direktur Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN.
Kedua belas, Joko Setiono naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen Pol sebagai Kepala BNN Kalimantan Tengah.
Ketiga belas, Christ Reinhard Pusung naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen Pol sebagai Kepala BNN Sulawesi Tenggara.
Profil Irjen Herry Heryawan
Herry Heryawan merupakan pria kelahiran 23 Februari 1972 ini bukan sosok sembarangan.
Polisi lulusan Akademi Polisi (Akpol) 1996 ini berhasil mengungkap sejumlah kasus besar mulai dari premanisme, narkoba, hingga terorisme.
Pada 17 Februari 2012, Herry Heryawan merupakan sosok penting di balik penangkapan John Refra alias Jhon Kei yang terlibat kasus perencanaan pembunuhan terhadap pamannya yakni Agrapinus Rumatora alias Nus Kei.
Bahkan Herry menembak bagian bawah lutut kanan John Kei.
Terkait narkoba, Herry Heryawan juga terlibat pengungkapan kasus 1 ton sabu di Anyer, Banten, pada Juli 2017.
Saat itu Herry tergabung dalam Satgas Merah Putih yang bertugas menangani narkotika.
Kiprah lain yang menjadi perhatian adalah menangkap Richard Muljadi, cucu konglomerat Kartini Muljadi atas kasus narkoba.
Richard Muljadi ditangkap di sebuah restoran di SCBD, Rabu (22/8/2018) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Penangkapan itu terjadi secara kebetulan oleh Kombes Pol Herry Heryawan.
Sebelumnya, Herry Heryawan merupakan polisi berpengalaman di bidang reserse.
Ia juga pernah mengisi jabatan Kasat Reskim Tanjungpinang di Polda Kepri, lalu mutasi ke Polda Metro Jaya
Sejak menjabat Kasat Reskim Herry Heriawan pernah menjebloskan sejumlah Pejabat Pemko Tanjungpinang terkait kasus KTP Aspal TKI.
Selain itu mengobrak abrik lokasi perjudian serta menahan Ketua DPRD Tamjungpinang skandal ijazah palsu.
Setelah kariernya melejit di Polres Tanjungpinang dan Polda Kepri, Herry Heriawan menjabat di Dirresnarkoba Polda Metro Jaya.
Seperti Kasubdit Jatanras Dittreskrimum Polda Metro Jaya. Wadirreskrimum Polda Metro Jaya. Kapolresta Depok hingga Analisis Kebijakan Madya Bidang Pendidikan Densus 88 Antiteror.
Herry Heryawan juga terlibat penanganan kasus pembunuhan dengan racun sianida terhadap Wayan Mirna Salihin saat menjabat Wadirreskrimum Polda Metro Jaya.
Saat jabat Kasat Resmob Polda Metro Jaya, Herimen juga memimpin penangkapan penguasa Pasar Tanah Abang Hercules beserta anak buahnya yang berjumlah 44 orang.
Penangkapan Hercules setelah diduga meresahkan masyarakat karena sering mengganggu dan memeras warga.
Herry dikenal sebagai sosok perwira yang keras melawan premanisme.
Dia pernah menembak mati anak buah Hercules di Cengkareng.