Ganjar Dinilai Paling Paham Permasalahan di Desa, Ini Analisis Pakar
Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, berkomitmen untuk menjamin kesetaraan dalam pembangunan, di desan dan kota
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, berkomitmen untuk menjamin kesetaraan dalam pembangunan, baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan.
Tujuannya adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan bahwa jika Ganjar-Mahfud bisa membawa peran dalam usaha pemerataan ekonomi.
Hal ini didasarkan pada kinerja Ganjar Pranowo dalam membangun desa-desa di Jawa Tengah saat menjabat sebagai gubernur.
"Memulai pembangunan suatu negara dimulai dari hal-hal kecil, seperti membangun keluarga, lalu baru desa. Saya sepakat dengan gagasan Ganjar Pranowo tentang pentingnya memulai dari desa. Jika desa telah berkembang, maka tingkat kesejahteraan Kecamatan, Provinsi, bahkan negara secara otomatis akan meningkat," kata Emrus saat dikonfirmasi Tribunnews, Jumat (17/11/2023).
Emrus menyatakan bahwa Ganjar memiliki catatan prestasi yang positif saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.
Diketahui, dalam masa kepemimpinannya selama 10 tahun di Jawa Tengah, Ganjar berhasil mengembangkan 2.300 desa mandiri energi dan menggerakkan pembangunan 818 desa wisata.
Selain itu, dia juga menjadi inisiator dari pembentukan 29 desa anti-korupsi.
Emrus mengatakan bahwa pembangunan desa tidak hanya tentang aspek ekonomi, tetapi juga penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di desa.
"Ganjar menekankan pentingnya memasukkan ide-ide untuk meningkatkan mutu pendidikan di desa ke dalam visi-misi pembangunan desa," ungkap Emrus.
Tidak mengherankan, Ganjar-Mahfud memiliki tekad untuk menciptakan satu sarjana dalam setiap keluarga miskin. Program ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sebelumnya, dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya menjalankan pembangunan yang merata sambil mempertahankan warisan budaya di desa.
Menurut dia, desa memiliki potensi ekonomi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, sehingga perlu didorong untuk tumbuh dan berkembang.
"Jangan ubah desa menjadi kota, biarkan keunikan lokalnya, biarkan kearifannya tumbuh, dan biarkan perkembangannya alami. Tidak perlu mengatur cara desa berkembang secara kaku. Oleh karena itu, pemerintah harus memperhatikan karakteristik desa," kata Ganjar, beberapa waktu lalu.
Ganjar menjelaskan bahwa salah satu rencana untuk mengembangkan ekonomi di pedesaan adalah dengan mengirimkan anak-anak dari keluarga miskin di desa untuk menuntut ilmu di kota, kemudian mengundang mereka kembali ke desa untuk membantu mengembangkan potensi ekonominya di sana.
Dia menyadari bahwa upaya tersebut tidaklah mudah bagi pemerintah.
Namun, untuk mendorongnya, dibutuhkan insentif sebagai daya tarik bagi mereka yang menempuh pendidikan di kota agar tertarik untuk kembali ke desa.
Baca juga: Sindiran Ganjar soal Drakor Politik Jelang Pilpres 2024, Pengamat: Ungkapan Isi Hati Koalisi
"Sebagai contoh, ketika seseorang dari keluarga miskin menjadi sarjana setelah meninggalkan desa menuju kota, harapannya adalah mereka akan kembali ke desa dan berkontribusi dalam pembangunan. Insentif yang diberikan diharapkan dapat mendorong mereka untuk tumbuh bersama dan memberikan nilai tambah bagi desa tersebut," pungkas Ganjar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.