Masinton Singgung Sosok Sutradara Drama Politik, Sekjen PSI: Saya Tidak Bisa Tebak Siapa Orangnya
Politikus PDIP Masinton Pasaribu yang menyoroti pihak yang menjadi sutradara di balik narasi drama politik.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, merespons pernyataan politikus PDIP Masinton Pasaribu yang menyoroti pihak yang menjadi sutradara di balik narasi drama politik.
"Pertama yang tahu persis siapa yang disebut sebagai pemimpin yang main drama, yang disebut sutradaranya itu yang tahu Pak Masinton. Saya terus terang tidak bisa menebak," kata Antoni kepada wartawan, Jumat (17/11/2023).
Dia mengaku jujur bahwa secara tak langsung pernyataan Masinton sudah baik.
"Jadi Pak Prabowo, Pak Ganjar, Pak Anies, terus Bu Mega, Pak Purya Paloh, Pak Jokowi, jangan main drama. Kan baik kan begitu kan," tandas dia.
Baca juga: Masinton PDIP Singgung Sutradara di Balik Drama Politik Pilpres
Sebelumnya, Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menyoroti pihak yang menjadi sutradara di balik narasi drama politik yang kekinian berkembang.
Dia pun mengatakan bahwa semua yang terlibat dalam drama politik ini adalah aktor, bukan sutradara.
Namun Masinton tidak menyebut lugas siapa pihak dimaksud menjadi sutradara.
"Ini pemain drama semua pak. Jangan ada drama-drama tapi lu nyutradarain. Nggak mau drama tapi lu nyutradarain, ya sama aja," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (16/11/2023)
Legislator Komisi XI DPR RI itu menilai rakyat sudah mengetahui permainan yang terjadi.
"Sudah, jangan pura-pura lagi drama-drama sok santun manipulatif. Pemimpin itu satunya kata dan perbuatan. Belaga ini seakan-akan kayak mau dizalimi udahlah, rakyat udah pada tahu. Kita harus akhiri kemunafikan ini ke berpura-puraan ini," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa konstelasi politik Pilpres sekarang ini terlalu banyak dramanya.
Hal itu disampaikan Presiden dalam acara HUT ke-59 Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (6/11/2023).
"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakor-nya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," kata Jokowi.
Seharusnya kata Presiden yang dikedepankan dalam kontestasi Pilpres adalah pertarungan gagasan bukan malah pertarungan perasaan.
"Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya pertarungan ide-ide bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," kata Jokowi.
Namun Presiden tidak menjelaskan lebuh jauh mengenai drama korea seperti apa yang dimaksud atau pertarungan perasaan seperti apa yang terjadi.
Jokowi enggan melanjutkan pernyataannya tersebut karena khawatir melebar kemana-mana
"Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," kata Jokowi.