Anak Muda Diminta Jadi Subjek Aktif Politik
Anak muda jangan selalu mengeluh menjadi korban politik dan merasa tidak bisa berbuat apa-apa, mengepresikan diri dan berkontribusi untuk bangsa
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak muda jangan selalu mengeluh menjadi korban politik dan merasa tidak bisa berbuat apa-apa.
Sebab banyak sekali wadah untuk mengepresikan diri dan berkontribusi membangun bangsa.
"Secara statistik, jumlah generasi kita saat ini mendominasi di Indonesia, kita jangan mau hanya dihitung secara jumlah, tapi harus diperhitungkan juga peran kita dalam membangun bangsa ini ke depan. Kita harus jadi subjek aktif politik kebangsaan," kata Ketua DPW Perhimpunan Rakyat Progresif (PRP) Kalimantan Utara (Kaltara) Jerry Jesson Mathias, dalam keterangannya, Jumat (24/11/2023).
Hal itu diungkapkan Jerry Jesson Mathias usai resmi dilantik sebagai Ketua DPW Perhimpunan Rakyat Progresif (PRP) Kalimantan Utara (Kaltara) oleh Sekjen DPP PRP, M. Huda Prayoga, di Kota Tarakan.
Jerry berharap anak muda bisa masuk ke ruang lingkup politik, dan mendapatkan kekuasaan power untuk bisa setidaknya mengontrol, mencari solusi terbaik, dan akhirnya anak muda bisa menjadi subjek politik itu sendiri.
“Anak muda jangan sampai tidak melek politik. Buta yang paling parah adalah buta politik. Karena semua sendi kehidupan kita ditentukan oleh kebijakan politik,” ucap Jerry.
Lebih lanjut Jerry menjelaskan, organisasi PRP mayoritas diisi anak-anak muda, diharapkan bisa meneruskan kembali perjuangan dan cita-cita pendiri bangsa.
“Kita sadar sepertinya perjuangan dan cita-cita luhur para pendiri bangsa masih banyak yang belum tercapai. Oleh karena itu, kita punya tujuan bagaimana pemikiran dan tindakan progresif pendiri bangsa soal keadilan, kesejahteraan, pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa benar-benar bisa membumi kembali dan terwujudkan,” pungkas dia.
Pemilih Muda Strategis di Pemilu 2024
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), August Mellaz. August menjelaskan bahwa potensi Jumlah anak muda di Indonesia sangat penting untuk dimaksimalkan, bukan hanya sebagai pemilih tapi sebagai aktor yang menentukan masa depan Indonesia.
Sebab itu, pemilih pemuda menjadi bagian strategis dalam Pemilu mendatang.
“Kami menyambut baik inisiatif #MudaMemilih yang digagas oleh Kemenpora RI, yang memfasilitasi tumbuh kembangnya komunitas muda yang dapat mendialogkan berbagai hal terkait persoalan yang relevan untuk masa depan Indonesia,” jelas August di Media Centre Kemenpora, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Selain itu, untuk 2024, Melasz lebih optimistis. Dia meyakini tak akan ada polarisasi karena anak muda sudah terbiasa dengan perbedaan.
“Justru kalau lihat circle pertemanan atau circle komunitas-komunitas anak-anak muda mereka memang normalnya itu ya memang beragam, berbeda segala macam,” ujar dia.