Ganjar di Pelantikan TPD Sulsel: Agenda Reformasi Harus Terus Diaktualisasikan
Ganjar menegaskan bahwa sejarah reformasi harus menjadi pijakan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomo urut 3, Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat Indonesia akan pengorbanan dan semangat reformasi dalam upaya menciptakan Indonesia sejahtera dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Ganjar menegaskan bahwa sejarah reformasi harus menjadi pijakan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Dia pun ingin memfokuskan perhatian pada peningkatan kesejahteraan dan pembenahan sistem agar terhindar dari praktik KKN.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam sambutannya dalam acara pelantikan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
Di mana, para pengurus TPD Ganjar-Mahfud terdiri dari berbagai macam kelompok, serta generasi muda. Mereka begitu antusias mendengarkan paparan Ganjar soal tersebut.
"Hari ini, kita hutang besar kepada mereka (pahlawan), kita punya hutang besar pada republik ini, maka demokrasi dan demokratisasi harus berjalan dengan baik, harus berjalan dengan fair, agar pemerintah ini semakin bersih, semakin melayani, makin anti korupsi," kata Ganjar di Centre Point Of Indonesia (CPI), Makassar.
Ganjar menegaskan bahwa agenda reformasi harus terus diaktualisasikan dalam pembangunan Indonesia ke depan.
Fokus dalam agenda reformasi yang diusung oleh Ganjar adalah peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, akses kesehatan, pendidikan yang baik dan anti KKN.
Dia juga berkomitmen untuk menciptakan sistem yang terbuka dan akuntabel, sehingga setiap tindakan pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
"Itu juga kita harapkan, anak-anak kita kemudian bisa mendapatkan akses kesehatan, pendidikan yang baik, dan kita akan mendapatkan bonus demografi," terangnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mencatat momen-momen penting seperti dobrakan anak muda pada tahun 1928 dan proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, sebagai sebuah motivasi dalam memperjuangankan Indonesia lebih baik.
"Kita belum lupa anak-anak muda, mahasiswa pada 1998, mereka turun ke jalan, diantaranya ada yang meninggal, mereka menginginkan perubahan pada republik ini, mereka menginginkan adanya reformasi dikakukan, pemerintah tidak sentralistis, daerah bisa tumbuh karena ada otonomi," papar Ganjar.
"Mereka membikin kekuatan untuk mengingatkan kepada para pemimpin, bahwa kepemimpinan itu ada batasnya," sambung dia.
Dengan penuh semangat, Ganjar mengajak masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan agenda reformasi ini.
"Terima kasih kawan-kawan untuk membikin udah mental kita makin baja, anak-anak yang hebat, kekuatan dari anak-anak bangsa yang tidak pernah menyerah, ditekan apapun, diinjak kayak apapun, kita adalah penjaga republik yang akan menghantarkan Indonesia pada mimpi besar harapan pahlawan," pungkasnya.