Megawati Soekarnoputri: Banyak Kader PDIP Datang Sambil Menangis
Menyikapi kondisi tersebut, Megawati meminta kepada para kadernya untuk tidak perlu menangis. Kata dia, kondisi tersebut wajar terlebih pada masa
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan, banyak kader partainya yang pernah mendatanginya sambil menangis.
Kondisi itu kata Megawati baru terjadi belakangan ini, namun dia tidak secara spesifik menceritakan penyebab para kadernya itu menangis.
"Wah kemarin, banyak anak-anak saya (kader PDIP) dateng, baru ketemu saya nangis-nangis," kata Megawati saat memberikan pembekalan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2721 organ relawan Ganjar-Mahfud se-Jawa di Hall B Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Menyikapi kondisi tersebut, Megawati meminta kepada para kadernya untuk tidak perlu menangis. Kata dia, kondisi tersebut wajar terlebih pada masa pemilu seperti saat ini.
"Saya bilang ngapain sih nangis enggak perlu, ya tapi itu dedikasi. Kalau memang begitu, sudah ini kan zamannya pemilu. Sebetulnya pemilih untuk apa? Pilih seseorang kan," ujarnya.
Terhadap hal tersebut, Megawati lantas mengingatkan kepada seluruh organ relawan yang hadir untuk senantiasa mengedepankan asas demokrasi.
Kata dia, hanya pemilu yang dilakukan secara demokratis yang dapat melahirkan bangsa yang berdaulat.
"Kalian mesti ingat, ajarkan anak-anak kalian supaya sadar bangsa Indonesia seperti apa. Dengan berdaulat maka cara memilih pemimpinnya harus dipilih dengan demokratis. Siapa tidak setuju? Angkat tangan jangan pengecut," tukas Megawati.
Dalam rakornas organ relawan itu, Megawati memberikan pembekalan kepada seluruh relawan Ganjar-Mahfud yang hadir.
Megawati menyampaikan konsentrasinya terhadap kondisi politik di Tanah Air saat ini bertepatan tahun politik Pemilu 2024.
Ia menilai, saat ini ada keadaan dimana penguasa mulai menekan rakyat.
"Kamu (penguasa) musti liat perundangan bolehkah kamu menekan rakyat mu, boleh kah kamu memberikan apapun juga kepada rakyat mu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati disambut keriuhan dari relawan Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Deklarasi Pemilu Damai jelang Kampanye, Anies: Kedamaian Ditandai Rasa Keadilan
Lebih lanjut, dalam momen ini, Megawati mengungkapkan adanya kejengkelan yang dirasakan.