Respons TKN Prabowo-Gibran usai PKS Sindir Istilah Gemoy, Santuy, hingga Banyaknya Gimik Politik
Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani merespons sindiran PKS terkait istilah gemoy dan santuy yang belakangan ini mencuat.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kubu Prabowo-Gibran buka suara soal sindiran yang dilayangkan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengaku tidak masalah saat Sohibul Iman mengkritik istilah gemoy yang kini dikaitkan dengan sosok Prabowo.
Menurut Rosan Roeslani, kritikan Sohibul Iman itu merupakan bagian dari demokrasi.
Roslan menjelaskan, Prabowo dan Gibran selalu menyerukan agar telawan tidak membalas kritik tajam dari pihak lain.
Baca juga: Ridwan Kamil Targetkan Suara Prabowo-Gibran di Jabar 60 Persen, Anies Santai, PKS Tantang Adu Kuat
Kata dia, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 itu justru meminta para relawan untuk terus menebar aura positif menjelang Pilpres 2024.
"Kalau kita kan orang ada pandangan lain, ya monggo aja silakan, negara demokrasi ya kan, silakan aja," ujar Roslan, ditemui dalam acara peresmian Sekretariat TKN Fanta Prabowo-Gibran, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023).
Roslan menambahkan, Prabowo dan Gibran juga melarang relawannya untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks kepada paslon lain.
Ia memastikan, arahan Prabowo dan Gibran akan dilaksanakan dengan baik oleh para relawan.
Karena itu, Roslan menegaskan pihaknya tidak akan membalas sindiran dari pihak paslon lainnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Targetkan Suara Prabowo-Gibran di Jabar 60 Persen, Anies Santai, PKS Tantang Adu Kuat
Dalam kesempatan itu, Roslan menyebut Prabowo dan Gibran tidak hanya mengandalkan istilah gemoy dalam persaingan politik jelang Pilpres 2024.
Menurut dia, Prabowo dan Gibran bahkan sudah memiliki Asta Cita yang salah satunya untuk menggaet anak muda.
Roslan menegaskan istilah gemoy muncul secara organik, tanpa campur tangan TKN Prabowo-Gibran.
"Itu tumbuh secara organik lho, bukan kami yang bikin ide gemoy, bukan. Ini tumbuh secara organik dari bawah dan ketertarikan anak muda itu, itu kan dimulai dengan sesuatu yang memang awalnya menurut mereka menarik dan mengena di hati," papar Roslan.
Kritikan PKS
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman menyentil istilah gemoy dan santuy yang belakangan ini mencuat.