Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nusron Wahid Pertanyakan Sosok Penguasa Berperilaku Orba yang Disinggung Megawati

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mempertanyakan siapa sosok yang disindir Megawati Soekarnoputri soal penguasa berperilaku orba.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Nusron Wahid Pertanyakan Sosok Penguasa Berperilaku Orba yang Disinggung Megawati
Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) organ relawan Ganjar-Mahfud se-Jawa di Hall B Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid mempertanyakan siapa sosok yang disindir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penguasa baru berperilaku seperti zaman orde baru.

Nusron menerangkan sistem seperti orde baru hanya terjadi jika adanya pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat.

Sementara saat ini menurutnya kebebasan bicara masih punya tempat dan keleluasaan. Hal ini kata dia, menandakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap demokratis.

"Seperti itu sudah pasti ditangkap. Tapi hari ini kebebasan berbicara diberi hak dan keleluasaan ini menandakan pemerintahan Pak Jokowi sangat demokratis. Bahkan Pak Jokowi dihina tidak ada yang dipenjarakan," kata Nusron kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

Menurutnya justru pihak yang berperilaku demikian adalah partai yang berkuasa saat ini, punya banyak kursi di DPR dan menteri terbanyak di kabinet.

Baca juga: Sentilan Megawati Dibalas Sindiran TKN Prabowo-Gibran, Pengamat Sebut Kritik Cap Orba Bukan Hal Baru

Ketua DPP Partai Golkar ini pun mengatakan perilaku orba mungkin terjadi jika instrumen negara dipakai untuk menakuti rakyat atau pihak lain.

Berita Rekomendasi

"Pihak yang punya instrumen adalah partai yang mempunyai banyak menteri yang portofolionya digunakan untuk mendukung pasangan tertentu. Jangan karena Pak Jokowi tidak mau dijadikan alat dan petugas partai mereka kemudian menuduh ada perilaku orba dan lain sebagainya," katanya.

Ia kemudian menyinggung soal penggunaan instrumen negara seperti pada zaman orba. Misalnya kata dia, ada fenomena para pendamping desa menakuti pemerintah desa dan mengarahkan mereka memilih pasangan tertentu.

"Jadi sebenarnya yang menerapkan orba itu siapa? Menterinya siapa? Dari partai mana?" kata Nusron.

Tanggapan Istana Soal Pernyataan Megawati

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri buka suara tentang apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi belakangan ini, Minggu, (12/11/2023).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri buka suara tentang apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi belakangan ini, Minggu, (12/11/2023). (Tangkapan layar tayangan YouTube PDIP)

Baca juga: Soal Megawati Wanti-wanti Penguasa Bak Orde Baru, Ini Kata Istana dan TKN Prabowo-Gibran

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menuturkan siapa pun boleh mengutarakan pendapatnya karena Indonesia adalah negara demokrasi.

Menurutnya pernyataan Megawati tersebut salah satu dari cermin negara demokrasi.

"(Indonesia) Itu negara demokrasi ya. Semua orang bisa berpendapat, membuat penilaian," kata Ari di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).

Ari pun enggan berkomentar lebih lanjut mengenai pernyataan Presiden ke-5 RI itu.

"Itu domain Ibu Mega untuk partai politik," ujar Ari.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Bela Jokowi Sikapi Megawati Sindir Seperti Zaman Orde Baru, Singgung Menteri PDIP

Megawati Singgung Penguasa Baru Berperilaku Seperti Orba

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) organ relawan pendukung Ganjar-Mahfud di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) organ relawan pendukung Ganjar-Mahfud di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Sebelumnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut hadir dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa, Senin (27/11/2023) sore.

Dalam kesempatan tersebut, Megawati turut memberikan pembekalan kepada seluruh relawan Ganjar-Mahfud yang hadir.

Megawati menaruh fokus pada kondisi politik tanah air saat ini. Dirinya menilai, saat ini ada keadaan dimana penguasa mulai menekan rakyat.

"Kamu (penguasa) musti liat perundangan bolehkah kamu menekan rakyat mu, boleh kah kamu memberikan apapun juga kepada rakyat mu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati disambut keriuhan dari relawan Ganjar-Mahfud, di Hall B Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Tanggapi Orasi Politik Megawati, TKN Singgung Kasus Mobilisasi Pj Kepala Daerah Dukung Ganjar-Mahfud

Lebih lanjut, dalam momen ini, Megawati mengungkapkan adanya kejengkelan yang dirasakan.

Sehingga, dirinya turut menyinggung soal kondisi kekeluargaan yang belakangan memang menjadi polemik dalam pilpres kali ini.

"Lalu keluarganya itu sama sih? Engga deh, sorry deh. Emang keluarganya polisi juga enggak lah, makan bakso juga, Takut atau tidak?" tanya Megawati kepada pada sukarelawan.

"Tidak," jawab relawan.

"Yes gitu dong. Aih mestinya ibu gak boleh ngomong gitu, tapi ibu jengkel," tegas Megawati.

Baca juga: 5 Poin Penting Kritik Pedas Megawati ke Penguasa, Sinyal PDIP Siap Perang Terbuka dengan Jokowi?

Lebih lanjut, dirinya bahkan sampai menyinggung kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa orde baru.

Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa orde baru.

"Republik ini penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" ungkap Megawati.

"Benar tidak? Merdeka, merdeka merdeka, menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran," tegas Megawati yang diikuti teriakan 'lawan' dari para relawan yang hadir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas