Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Tujuan Terkait

Program Capres, Dana Guru Ngaji Terobosan Atasi Ketimpangan Ekonomi

Berbagai program dan gagasan mulai diobral para capres dan cawapres untuk menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Program Capres, Dana Guru Ngaji Terobosan Atasi Ketimpangan Ekonomi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi mengaji - Pengamat mengapresiasi program yang diusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai Paslon nomor urut 3. 

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai program dan gagasan mulai diobral para capres dan cawapres untuk menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Selain pendidikan, sektor ekonomi menjadi wadah serta target untuk menarik dukungan suara warga.

Salah satunya program yang ditujukan untuk kesejahteraan guru ngaji di seluruh Indonesia.

Program ini dinamai Dana Guru Ngaji, bakal dilengkapi dengan pemberian bantuan operasional bagi masjid kampung.

Pemerhati Sosial Keamanan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Djuni Thamrin mengapresiasi program yang diusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai Paslon nomor urut 3.

Baca juga: KPU Tegaskan Debat Cawapres Tetap Ada, Hanya Mekanismenya Saja yang Beda: Kini Tiap Debat Didampingi

Menurutnya, program untuk guru ngaji berupa gaji dan insentif dan bantuan operasional bagi masjid kampung dinilai sebagai sebuah terobosan baru di Indonesia.

Terlebih, Indonesia memiliki jutaan guru ngaji, sejalan dengan populasi muslim terbesar di dunia.

Berita Rekomendasi

Soal peran, kata dia, guru ngaji berperan besar dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda Indonesia.

Namun, peran besar guru ngaji dewasa ini tidak disertai dengan apresiasi yang layak.

Kata Djuni Thamrin, dalam survei yang dilakukan Kementerian Agama, 65 persen guru ngaji di tanah air berpendapatan di bawah Rp 2 juta.

Menurut Djuni, program tersebut layak diapresiasi bukan hanya karena peruntukannya. Ia menilai, program ini bakal memberikan dampak yang sangat luas bagi kemajuan bangsa.

Serta itu dapat mendorong adanya pembangunan akhlak dan karakter bangsa melalui pendidikan informal dan pengelolaan masjid yang menjadi pusat pembentukan akhlak dari lingkup mendasar.

Inovasi Ganjar-Mahfud ini pun dianggap sebagai sebuah bukti bahwa perhatian serius telah diberikan bagi masyarakat di akar rumput (grass root).

“Tentunya rencana ini merupakan niat mulia agar proses pendidikan informal yang dilakukan oleh para ustad dan pengurus masjid kampung dapat dijadikan indikator bahwa pembangunan manusia dan karakter bangsa menjadi prioritas,” ungkap Djuni, dalam keterangan resminya.

Halaman
1234

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas