Program Capres, Dana Guru Ngaji Terobosan Atasi Ketimpangan Ekonomi
Berbagai program dan gagasan mulai diobral para capres dan cawapres untuk menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai program dan gagasan mulai diobral para capres dan cawapres untuk menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Selain pendidikan, sektor ekonomi menjadi wadah serta target untuk menarik dukungan suara warga.
Salah satunya program yang ditujukan untuk kesejahteraan guru ngaji di seluruh Indonesia.
Program ini dinamai Dana Guru Ngaji, bakal dilengkapi dengan pemberian bantuan operasional bagi masjid kampung.
Pemerhati Sosial Keamanan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Djuni Thamrin mengapresiasi program yang diusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai Paslon nomor urut 3.
Baca juga: KPU Tegaskan Debat Cawapres Tetap Ada, Hanya Mekanismenya Saja yang Beda: Kini Tiap Debat Didampingi
Menurutnya, program untuk guru ngaji berupa gaji dan insentif dan bantuan operasional bagi masjid kampung dinilai sebagai sebuah terobosan baru di Indonesia.
Terlebih, Indonesia memiliki jutaan guru ngaji, sejalan dengan populasi muslim terbesar di dunia.
Soal peran, kata dia, guru ngaji berperan besar dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda Indonesia.
Namun, peran besar guru ngaji dewasa ini tidak disertai dengan apresiasi yang layak.
Kata Djuni Thamrin, dalam survei yang dilakukan Kementerian Agama, 65 persen guru ngaji di tanah air berpendapatan di bawah Rp 2 juta.
Menurut Djuni, program tersebut layak diapresiasi bukan hanya karena peruntukannya. Ia menilai, program ini bakal memberikan dampak yang sangat luas bagi kemajuan bangsa.
Serta itu dapat mendorong adanya pembangunan akhlak dan karakter bangsa melalui pendidikan informal dan pengelolaan masjid yang menjadi pusat pembentukan akhlak dari lingkup mendasar.
Inovasi Ganjar-Mahfud ini pun dianggap sebagai sebuah bukti bahwa perhatian serius telah diberikan bagi masyarakat di akar rumput (grass root).
“Tentunya rencana ini merupakan niat mulia agar proses pendidikan informal yang dilakukan oleh para ustad dan pengurus masjid kampung dapat dijadikan indikator bahwa pembangunan manusia dan karakter bangsa menjadi prioritas,” ungkap Djuni, dalam keterangan resminya.
Program gaji dan insentif guru ngaji dan bantuan operasional bagi masjid kampung juga dianggap sebagai pencegahan pada tantangan landscape pembangunan akhlak anak bangsa.
Djuni memprediksi, akan ada banyak dekadensi moral dan kejahatan siber yang menjadi persoalan untuk diatasi.
Oleh karena itu, peran guru ngaji dan masjid yang diperhatikan Ganjar-Mahfud dapat menguatkan proses pendalaman reformasi perilaku anak bangsa.
Hal tersebut mampu menjadi sebuah ‘kekuatan’ bagi akhlak dan mental penerus negeri ini untuk bisa menangkal ‘racun’ pikiran yang berpotensi merusak bangsa.
“Para guru-guru gaji dapat memberikan penerangan dan penanganan pada jiwa-jiwa muda yang diganggu oleh pikiran ekstrim yang menggunakan agama untuk politisasi tujuan mereka,” terangnya.
Djuni melanjutkan, program gaji dan insentif pada guru hingga biaya operasional masjid kampung ini merupakan langkah tepat, karena tidak menimbulkan gejolak sosial.
Program tersebut akan menjadi jembatan untuk memindahkan masyarakat dari ketimpangan ekonomi.
“Cara ini juga dapat mendorong percepatan ekonomi yang saat kini mengarah pada penyusutan dan stagnasi. Bantu segara upaya pemerintah untuk menggerakan dan menggairahkan perekonomian,” papar Djuni.
Adapun perhatian kepada guru ngaji telah diwujudkan Ganjar saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Ganjar sudah mengambil inisiatif pemberian hibah lebih dari Rp 1 triliun untuk insentif guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya.
Kebijakan tersebut dipastikan akan diluaskan ke skala nasional. Selain diberikan insentif, para guru juga akan mendapat fasilitas BPJS Kesehatan.
Anies-Cak Imin Masifkan Bantuan Hukum Gratis
Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dipastikan bakal memperbesar program bantuan hukum gratis bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Anggota Bidang Riset dan Kajian Tim Pemenangan Nasional (TPN) Anies-Muhaimin, Anang Zubaidy, dalam diskusi mengenai Agenda HAM: Membedah Pandangan Capres-Cawapres tentang Isu Kebebasan, Keadilan, dan Kesetaraan, di Pos Bloc Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).
Baca juga: Anies Baswedan Akui Minim Logistik untuk Pilpres: Kami Berjuang Lewat Gerakan Rakyat
"Dalam program kami ada bagaimana bantuan hukum itu memastikan bantuan hukum gratis bisa dinikmati lebih besar daripada sekarang. Itu salah satunya," kata Anang.
"Kami siap dikritik dan ditagih untuk melaksanakan janji itu," imbuhnya.
Komitmen-komitmen Anies-Muhaimin akan dijawab dengan cara penerapan.
Hal itu tertuang dalam turunan program kerja dan visi-misi. Contohnya akses hukum.
Visi duet Anies-Cak Imin adalah "Indonesia Adil Makmur untuk Semua", sedangkan misinya terdiri dari delapan jalan perubahan.
Misalnya memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah.
Mereka juga akan mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya.
Sistem pertahanan dan keamanan negara turut menjadi fokus pasangan ini, termasuk menegakkan hukum dan HAM serta pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih.
Selama 2024-2029 mendatang, jika terpilih, duet ini mempunyai sejumlah target, seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto rata-rata mencapai 5,5-6,5 persen tiap tahun.
Baca juga: Pengamat: Fenomena Serangan Kubu Ganjar-Mahfud pada Jokowi Justru Bermanfaat untuk Anies-Cak Imin
Mereka juga menargetkan penurunan angka pengangguran menjadi 3,5 persen-4 persen pada tahun 2029, lantas menyediakan lapangan kerja lebih dari 15 juta selama memimpin dan tingkat kemiskinan ekstrem berubah 0 persen pada 2026.
Prabowo- Gibran Usung Makan Siang dan Susu Gratis
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid membantah adanya isu yang berkembang akan adanya pengalihan KIS, KIP, KIP Kuliah, BPJS dan PKH ke Program Makan Siang dan Susu Gratis jika pasangan nomor urut 2 tersebut terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
“Ada tafsir dan analisis yang berkembang dari statemen TKN, bahwa program-program KIS, KIP, BPJS, dan PKH akan dialihkan ke Makan Siang Gratis. Itu tidak benar. Semua program yang memberi manfaat bagi masyarakat tersebut akan tetap dilanjutkan. Bahkan, sekarang ditambahkan dengan program makan siang dan susu gratis, serta Gizi untuk Ibu hamil dan anak,” jelas Nusron kepada wartawan Sabtu (2/12/2023).
Nusron menjelaskan, program Makan Siang Gratis dan Gizi untuk Ibu Hamil dan Anak sendiri memiliki tiga komponen fungsi, antara lain mencakup fungsi pendidikan, perlindungan sosial, dan kesehatan.
“Dengan adanya tiga komponen tersebut, salah satu opsi penganggaran adalah dengan melalui anggaran tiga fungsi tersebut. Bisa dengan menambahkan anggaran melalui komponen tersebut, jadi bukan pengalihan,” ujar Nusron.
Nusron juga menjelaskan, opsi penambahan anggaran tersebut nantinya akan disalurkan lewat fungsi masing-masing komponen.
“Misalnya, karena kegiatannya bantuan sosial sebagai penerima PKH, maka anggaran PKH akan ditambahkan. Karena terkait dengan dengan Ibu hamil, maka anggaran kesehatan akan ditambahkan,” ucapnya.
Terkait dengan sumber pembiayaan untuk melakukan penambahan anggaran tersebut, lanjut Nusron, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap.
“Jadi tidak serta merta Prabowo-Gibran menang di 2024 maka tahun 2025 akan dianggarkan 400 triliun. Ini akan dilaksanakan secara bertahap lewat skala prioritas. Perkiraan kita baru 2029 kita bisa mencapai target, yaitu 82 juta lebih masyarakat akan mendapatkan manfaatnya,” terangnya.
TKN Prabowo-Gibran juga menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan program-program yang sudah berhasil di pemerintahan sebelumnya.
“Hari ini, Prabowo Gibran adalah satu-satunya yang mengusung keberlanjutan pembangunan. Jadi tidak mungkin adanya penghapusan terhadap program-program yang sudah memberikan manfaat pada masyarakat. Saya rasa ini penting untuk digarisbawahi,” tutup Nusron.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Ilham Rian Pratama)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia