Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Limbad hingga Zulkieflirmansyah "Mbalelo" ke Capres Lawan: Disinyalir Main Dua Kaki Biar Aman

Namun, menjadi kejadian menggelitik saat anggota tim sukses capres yang baru ditunjuk justru menghadiri acara kampanye capres kubu lawan.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Limbad hingga Zulkieflirmansyah
Kolase Tribunnews.com/TribunLombok.com/net
(Kiri) Juru kampanye capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Limbad, menghadiri kampanye konsolidasi capres-cawapres Prabowo-Gibran Jawa Barat di Pool Primajasa, Tasikmalaya, Sabtu (2/12/2023). (Kanan) Mantan Gubernur NTB sekaligus anggota Timnas capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandara (AMIN) Zulkieflimansyah (duduk; paling kiri) hadiri kampanye capres Ganjar Pranowo di Mataram, NTB, Sabtu (2/12/2023).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Tidak ada kawan maupun musuh abadi dalam politik" terkesan menjadi ungkapan benar adanya di dunia politik Indonesia, seperti pada Pilpres 2024 saat ini.

Beberapa tokoh yang menjadi lawan politik pada Pilpres 2019 justru menjadi bagian dalam tim sukses capres-cawapres yang sama pada Pilpres 2024.

Namun, menjadi kejadian menggelitik saat anggota tim sukses capres yang baru ditunjuk justru menghadiri acara kampanye capres kubu lawan.

Kondisi itu menjadi tanda tanya buat publik, dan kemungkinan capres-cawapres itu sendiri. Sebab, menjadi hal konyol jika hal itu terjadi tanpa kesengajaan. 

Ada apa di balik itu semua? Dan bagaimana analisis politiknya?  

1. Limbad

Limbad dikenal publik sebagai pesulap yang namanya mulai naik daun setelah mengikuti kompetisi sulap di stasiun televisi pada 1999.

Namun, belakangan pria yang memainkan karakter tidak bicara di depan umum itu muncul ke dunia politik Pilpres 2024.

Berita Rekomendasi

Pada 28 November 2023, Limbad bersama beberapa artis lainnya seperti Denny Cagur diumumkan sebagai juru kampanye capres-cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Mereka tergabung di Direktorat Juru Kampanye Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Tak dinyana, baru beberapa hari didapuk sebagai juru kampanye Ganjar-Mahfud, Limbad justru muncul di acara kampanye capres-cawapres lawan, Prabowo Subianto - Gibran Rakabumung Raka, di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Baca juga: Sejumlah Eks Kader Demokrat Nyatakan Dukungan AMIN, Herzaky: Hanya Cari Sensasi dan Kompensasi

Saat kampenye, Limbad tak sekadar sebagai penghibur, ia dikenalkan sebagai pendukung Prabowo-Gibran.

Limbad tampak hadir di panggung kampanye konsolidasi Prabowo-Gibran di Pool Primajasa, Tasikmalaya, Sabtu (2/12/2023).

Ketua TKD Prabowo-Gibran Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil bahkan membawa Limbad diajak naik ke panggung.

Tampak Limbad mengenakan busana serba hitam di acara tersebut dikenalkan mantan Gubernur Jawa Barat itu sebagai pendukung Prabowo.

Dengan gaya kelakar, Ridwan Kamil menyebut Limbad sosok cerewet, meski faktanya Limbad justru irit bicara.

"Saya perkenalkan salah satu pendukung Bapak Prabowo yang paling cerewet, yang ngomongnya nggak berhenti-henti, Limbad. Tepuk tangan," kata Ridwan.

Atas kejadian ini, Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, menyatakan pihaknya akan melihat apakah pesulap Limbad termasuk dalam struktur TPN.

"Nah, kalau Mas Limbad ini kita cek dulu, Mas ya," kata Andika ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2023) malam.

Kemudian Andaka menjelaskan bagaimana TPN Ganjar-Mahfud merekrut orang. Sebab, TPN Ganjar-Mahfud membuka banyak usulan untuk nama-nama dari kalangan profesional dan politik.

"Jadi, kami akan telusuri dulu waktu itu, ini (Limbad) usulan siapa," kata Andika.

Menurutnya, TPN Ganjar-Mahfud baru bisa mengambil sikap setelah diketahui Limbad bergabung karena usulan pihak tertentu.

Mantan Panglima TNI ini menjelaskan, keputusan soal nama-nama masuk dalam struktur organisasi itu bisa diketahui pada rapat rutin TPN Ganjar-Mahfud mingguan setiap hari Rabu.

2. Haikal Hassan

Haikal Hasan, Panitia Reuni 212
Haikal Hasan, Panitia Reuni 212 (Youtube tvOneNews)

Haikal Hasan Baras lebih dikenal pascaaksi massa 212 pada 2016. Bersama ratusan ulama pemimpin organisasi massa Islam, mereka membentuk sebuah koalisi nasional untuk mengawal fatwa MUI tentang kasus penistaan agama oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sebagai aktivis, Haikal kerap menampilkan melontarkan mengkritik tajam ke pemerintahan melalui berbagai mimbar dakwah  dan cuitan di media sosial Twitter.

Haikal Hassan pun kerap diasosiasikan sebagai pendukung capres Anies Baswedan.

Namun, Haikal sempat terdaftar menjadi salah satu juru bicara Koalisi Indonesia Adil Makmur (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Dan belakangan, ia juga kedapatan hadir di kampanye Prabowo belum lama ini.

3. Zulkieflimansyah

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga kedapatan hadir menemani Capres Ganjar Pranowo dalam acara dialog bertemu generasi z di Mataram, NTB, pada Sabtu (3/12/2023) malam.

Bahkan, ia sempat berfoto bersama dengan pose tiga jari, simbol capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud. 

Padahal, Zulkieflimansyah merupakan Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional capers-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).

Baca juga: Hasto Tanggapi Kader di Jawa Tengah yang Deklarasi Prabowo-Gibran, PDIP: Itu Dibayar

Zulkieflimansyah hadir mendampingi Ganjar Pranowo dan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud, Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), dan anggota DPR-RI Rahmat Hidayat,

Dalam dialog tersebut, Ganjar mengatakan tiga rekannya yang mendampingi ke Lombok merupakan mantan anggota di DPR-RI.

"Teman teman yang duduk di sini, ini kami berempat dulu bareng semuanya di DPR-RI," ungkap Ganjar.

Ganjar juga mengungkapkan punya kesamaan dengan TGB dan Zulkieflimansyah yaitu sama-sama telah menjabat menjadi gubernur.

Dia pun berseloroh, soal kedatangan Zulkieflimansyah yang bukan pendukungnya sebagai calon presiden.

"Kalaulah kemudian yang tiga (Ganjar, TGB dan Rahmat Hidayat) di sini pilihannya ke sini, yang ini (Zulkieflimansyah) belum," kata Ganjar tertawa.

Ganjar pun sempat menyambut ucapannya dengan menawarkan Zulkieflimansyah untuk mendukungnya.

"Mulai malam ini (mendukung)? alhamdulillah," ucap Ganjar sambil menjabat tangan Zulkieflimansyah.

Mendengar tawaran tersebut Zulkieflimansyah hanya terdiam tersenyum.

Menanggapi pernyataan Ganjar, Zulkieflimansyah menganggap tawaran untuk masuk mendukung Ganjar itu adalah candaan.

"Itu becandalah, dia tahu saya Ketua DPP PKS, saya juru bicara AMIN, tapi ingin menunjukkan pada masyarakat di NTB  walaupun beda calon presiden beda pilihan politik tapi tidak meruntuhkan persahabatan dan ersaudaraan," kata Zul sapaan akrabnya.

Baca juga: Harapan Kesultanan Kutai Kartanegara ke Ganjar: Terbitkan Perpres Alokasi Anggaran untuk Kerajaan

Atas kejadian itu, Juru Bicara Timnas AMIN, Billy David Nerotumilena, menjelaskan bahwa Zulkieflimansyah telah meminta maaf ke internal Timnas AMIN.

"Beliau sudah mengucapkan permohonan maaf juga secara internal ke timnas," kata Billy di Rumah Perubahan, Jalan Diponegoro 10, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).

Ada pun, saat menemani Ganjar berkampanye, Zulkieflimansyah turut berpose tiga jari, yang merupakan nomor urut pasangan Ganjar dan Mahfud MD di pilpres 2024.

Billy menyebut hal itu merupakan spontanitas Zulkieflimansyah.

"Pak Zulkieflimansyah kemarin sudah klarifikasi, dia menghormati ajakan pak Ganjar karena sedang berkunjung," ucap Billy.

"Jadi beliau datang dan yang rame karena kan posenya 3 ya, dan beliau tetap komitmen di kita. Itu pose spontan saja," imbuhnya.

Atas kejadian itu, Billy mengungkap tak ada sanksi yang diberikan kepada Zulkiefklimansyah. Ia meyainkan tetap solid mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Disinyalir Main 2 Kaki

Pengamat Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai sejumlah tokoh yang masuk timses paslon Pilpres tertentu, tetapi justru menghadiri agenda kampanye paslon lain, menunjukkan bahwa ada potensi menang dari paslon yang justru tidak didukungnya.

"Saya melihat bahwa belum ada kejelasan atau tidak kejelasan di kubu tertentu itu, karena tak ada kejelasan nasib ya bisa jadi beralih dukungan," kata Ujang kepada Tribunnews.com Rabu (6/12/2023).

Ujang mengatakan kemungkinan lainnya secara psikologis capres yang dihadiri kampanyenya lebih menjanjikan dan bisa mengakomodasi kepentingan mereka, atau bahkan dianggap capres tersebut lebih berpeluang memenangkan Pilpres 2024.

Soal kemungkinan nama-nama yang disebutkan bermain 'dua kaki', Ujang menilai hal tersebut terjadi karena faktor belum ada kejelasan menang atau kalah.

"Jadi, saya melihatnya belum ada kejelasan di kubu yang lama, ya makanya masuk ke kubu yang lain. Dalam konteks itu, mungkin di kubu yang lain ada janji yang lebih baik ada masa depan yang lebih baik dan punya potensi untuk menang biasanya seperti itu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas