Membedah Penyebab Tren Turunnya Elektabilitas Ganjar-Mahfud, Ada Faktor Mengkritik Jokowi?
Elektabilitas Ganjar-Mahfud terus mengalami penurunan dari berbagai hasil survei. Apakah ada faktor kerap mengkritik kinerja Jokowi?
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Elektabilitas pasangan calon (paslon) capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengalami tren penurunan.
Hal ini terlihat dari hasil survei yang dirilis beberapa lembaga di akhir November hingga awal Desember 2023 ini.
Contohnya adalah dari survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada rentang 23 November-1 Desember 2023.
Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 25,6 persen suara.
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas mereka mengalami penurunan ketimbang bulan Oktober 2023 hingga 4,4 persen di mana pada bulan itu meraih 30 persen.
Hasil tak jauh berbeda juga terlihat dalam survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Baca juga: Ganjar Respons Penurunan Hasil Survei di Litbang Kompas: Masih Ada Waktu, Kami Tak Berkecil Hati
Pada rilis terbarunya berdasarkan survei yang dilakukan pada 3-5 Desember 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud juga mengalami penurunan.
Menurut hasil survei bulan Oktober 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud pada posisi 26,1 persen.
Sementara di survei periode Desember menurun hingga 2,3 persen menjadi 23,8 persen.
Padahal dua paslon lainnya justru mengalami tren kenaikan elektabilitas.
Hal senada juga terlihat ketika merujuk pada hasil survei dari Litbang Kompas.
Ganjar-Mahfud pun kembali kalah dari Prabowo-Gibran.
Bahkan, elektabilitasnya kini justru disalip oleh pasangan Anies-Cak Imin.
Tak jauh beda, elektabilitas Ganjar dibanding capres lainnya pun mengalami tren penurunan.