Membedah Penyebab Tren Turunnya Elektabilitas Ganjar-Mahfud, Ada Faktor Mengkritik Jokowi?
Elektabilitas Ganjar-Mahfud terus mengalami penurunan dari berbagai hasil survei. Apakah ada faktor kerap mengkritik kinerja Jokowi?
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
![Membedah Penyebab Tren Turunnya Elektabilitas Ganjar-Mahfud, Ada Faktor Mengkritik Jokowi?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-ganjar-satu-mobil.jpg)
Kemudian ketika ditanya apa penyebab elektabilitas Anies-Cak Imin bisa menyalip Ganjar-Mahfud berdasarkan survei Litbang Kompas, Ujang menilai adanya branding yang sudah melekat pada mereka yaitu mengusung perubahan.
Sehingga, sambungnya, ketika Anies-Cak Imin mengkritik kinerja Jokowi, maka sudah sesuai dengan citra yang dibuatnya.
"Ya kalau menyerang Jokowi, tapi yang dilakukan Anies-Cak Imin itu jelas posisinya, dia perubahan. Kalau Ganjar-Mahfud ini kan (citra) keberlanjutan bukan, perubahan juga bukan."
"Jadi konteks perubahannya (yang diusung Anies-Cak Imin) bisa mendapatkan simpati dari publik. Menyerang (Jokowi) tapi dengan konsep perubahan, jadi ada yang ditawarkan," kata Ujang.
Berbeda dengan Ujang, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud tidak serta merta karena mengkritik kinerja Jokowi.
Menurutnya, capres dan cawapres yang ideal adalah memberikan koreksi ketika pemimpin sebelumnya masih memiliki kekurangan dalam hal kebijakan.
"Kalau kemudian ada faktor elektabilitas Ganjar-Mahfud menurun karena kritik (ke Jokowi), tidak tepat. Karena calon presiden harus memberikan kritik, evaluasi, terobosan, dan berpikir keras untuk memberikan sesuatu yang menarik bagi masyarakat," ujarnya.
Sehingga, menurut Pangi, disalipnya elektabilitas Ganjar-Mahfud oleh Anies-Cak Imin bukan lantaran adanya faktor kritik oleh Ganjar-Mahfud terhadap pemerintahan Jokowi.
Baca juga: Perbandingan Hasil Survei Litbang Kompas, Indikator, LSI: Prabowo Unggul, Ganjar dan Anies Bersaing
Namun, sambungnya, Anies-Cak Imin memiliki program-program sesuai dengan citra yang diusung selama ini yaitu perubahan.
"Jadi Anies-Cak Imin trennya naik karena memang dia kan memang mencoba untuk melakukan perubahan, pemikiran, terobosan baru yang belum dilakukan presiden sekarang."
"Dan dia tentu akan bekerja keras lagi untuk membuktikan distingsi dan diferensiasi dengan capres yang memiliki gagasan melanjutkan (program di era Jokowi)," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.