Membedah Penyebab Tren Turunnya Elektabilitas Ganjar-Mahfud, Ada Faktor Mengkritik Jokowi?
Elektabilitas Ganjar-Mahfud terus mengalami penurunan dari berbagai hasil survei. Apakah ada faktor kerap mengkritik kinerja Jokowi?
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
Bahkan, hanya dalam waktu empat bulan, elektabilitas Ganjar anjlok hingga 16 persen.
Raihan elektabilitas Ganjar juga tak jauh beda ketimbang wakilnya, Mahfud MD.
Elektabilitasnya pun kalah jauh ketimbang Gibran yang meraih 37,3 persen.
Sedangkan Mahfud hanya meraih 21,6 persen.
Berdasarkan hasil ini, apa yang menyebabkan elektabilitas Ganjar-Mahfud mengalami tren penurunan?
Ada Faktor soal Mengkritik Jokowi?
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai salah satu faktor elektabilitas Ganjar-Pranowo mengalami tren penurunan lantaran mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, strategi itu merupakan cara salah yang dilakukan oleh Ganjar-Mahfud.
Ujang mengatakan cara semacam itu justru membuat publik tidak simpati kepada pasangan Ganjar-Mahfud.
"Ya saya melihat salah satu faktornya salah strategi ya. Artinya Ganjar sering menyerang Prabowo-Gibran dan Jokowi. Itu kan membuat orang tidak simpati," katanya kepada Tribunnews.com, Senin (11/12/2023).
Dia juga menganggap sindiran yang dilontarkan Ganjar ke pasangan Prabowo-Gibran turut menjadi salah satu faktor yang membuat elektabilitasnya terus menurun.
"Sehingga memunculkan ketidaksukaan publik," tuturnya.
Ujang juga menilai para pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin sudah berpindah untuk mendukung Prabowo-Gibran ketimbang Ganjar-Mahfud.
"Sehingga (elektabilitas) Ganjar-Mahfud turun dan Prabowo-Gibran naik," tuturnya.
Baca juga: Hasil Surveinya Turun Versi Litbang Kompas, Ganjar: Tidak Apa-apa