Sosok Khofifah Indar Parawansa yang Akhirnya Umumkan Dukung Prabowo-Gibran
Khofifah Indar Parawansa memastikan masuk dalam barisan pendukung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Editor: Theresia Felisiani
Di rumah itu, Khofifah bersama lima saudaranya hidup dan dibesarkan. Dengan kondisi perekonomian yang cukup, Khofifah ditempa menjadi anak kecil yang ulet dan agar mampu berdiri di atas kaki sendiri.
“Saya dulu saat kecil itu jualan es lilin keliling kampung. Sambil bermain, sambil jualan es. Saya nggak malu,” kata Khofifah dikutip dari artikel Tribun Madura yang berjudul 'Khofifah, Gubernur Jatim Wanita Pertama, Lahir dari Keluarga Sederhana yang Suka Mendaki Gunung'.
Ia sempat jualan es lilin dari kelas empat SD hingga dua tahun. Bahkan ke sekolah ia beberapa kali juga membawa dagangan untuk dijual ke teman-teman di sekolahnya.
Sejak kecil ia sudah dibiasakan untuk tidak hidup dalam lingkungan yang manja dan berpangku tangan.
Khofifah kecil juga tumbuh sebagai anak yang suka berpetualang. Ia bahkan suka mencari ikan dan kerang di sungai Jemursari.
Yang dulu kondisinya tidak seperti sekarang. Airnya deras dan juga banyak dijadikan tempat bermain oleh anak-anak kecil.
Yang ditanamkan padanya oleh kedua orang tuanya adalah hidup dengan seadanya, dan juga tidak malu dengan yang ia punya serta tak pantang menyerah dalam menggapai apa yang dicita-citakan.
Khofifah Indar Parawansa memang sempat ingin menjadi pejabat negara dengan tujuan agar dapat melihat Ka'bah di tanah suci Makkah.
Semua orang pasti pernah penasaran dengan apa isinya ruang kubus Ka’bah di Makkah yang dijadikan kiblat suluruh umat muslim dalam mendirikan salat.
Ternyata Ka’bah bisa dijamah manusia. Namun yang boleh masuk ke dalam ruangan dalam ka’bah adalah pejabat saja.
“Saya tanya ke guru saya, saya ingin masuk ke Ka’bah. Tapi saya diberi tahu kalau yang boleh masuk ke sana hanya pejabat saja. Maka saya ingin jadi pejabat saja lah. Tidak ada kepikiran cita-cita jadi Menteri maupun jadi gubernur Jawa Timur,” kata Khofifah.
Namun, yang namanya anak-anak usia sekolah, ternyata mimpi-mimpi Khofifah juga sempat berubah. Yang masih terpatri hingga saat ini, cita-cita Khofifah sejatinya adalah ingin menjadi seorang pembaca berita.
Saat ia masih kecil hanya ada satu saluran TV yang menyediakan siaran berita. Yaitu program televisi Dunia Dalam Berita di TVRI.
Yang ia pahami saat itu, setiap pembaca berita itu pasti pandai. Seorang anchor bisa tahu seluruh informasi berita dari penjuru Indonesia dan dunia. Bahkan mampu menghafal dan membacakannya untuk para pemirsa di seluruh Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.