Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Representasikan Pemimpin yang Paling Dibutuhkan Negara ke Depan

Yenny Wahid meyakinkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud adalah pasangan yang paling merepresentasikan pemimpin yang dibutuhkan Indonesia ke depan.

Editor: Content Writer
zoom-in Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Representasikan Pemimpin yang Paling Dibutuhkan Negara ke Depan
istimewa
Yenny Wahid meyakinkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud adalah pasangan yang paling merepresentasikan pemimpin yang dibutuhkan Indonesia kedepan. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Wahid Institute Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab dikenal Yenny Wahid menghadiri acara 'Dialog Kebangsaan Santri Muda bersama Ning Yenny Wahid' di Pondok Pesantren Nurul Hadi Bantul, Yogyakarta, Minggu (10/12).

Yenny yang kini menjadi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya dirinya untuk membangun kesadaran kepada masyarakat terutama anak muda bahwa mereka memiliki peran besar pada Pemilu 2024 nanti.

"Saya ingin membangun kesadaran di tengah masyarakat bahwa Pemilu 2024 nanti setiap orang punya peran besar mensukseskan pemilu ke depan dan memilih pemimpin yang paling dibutuhkan oleh negara kita," kata Yenny Wahid usai acara.

Putri mantan Presiden KH.Abdurrahman Wahid atau Gusdur ini pun meyakinkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud adalah pasangan yang paling merepresentasikan pemimpin yang dibutuhkan Indonesia ke depan.

Baca juga: Canangkan Program Santripreneur, Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Punya Kepedulian Besar untuk Pesantren

"Ganjar-Mahfud pemimpin yang paling merepresentasikan pemimpin yang dibutuhkan negara kita kedepannya nanti dengan segala macam tantangan yang dihadapi oleh Indonesia," ujarnya.

Dengan demikian, Yenny mencoba untuk membangun kesepahaman terutama dengan Santri muda. Menurutnya, santri muda adalah pemilih pemula karena mereka belum terlalu teredukasi dengan isu-isu politik, belum memahami bagaimana isu-isu soal demokrasi, isu soal kebebasan berpendapat, dan hak-hak politik yang mendasar.

"Mereka belum ada kesadaran tentang itu. Jadi ini yang saya lakukan memberikan pelajaran politik terutama untuk santri muda agar bisa menggunakan hak dengan baik," pungkasnya. (***Vincent***)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas