Kematian Anaknya Dibawa Anies di Debat Capres, Orang Tua Harun Al Rasyid Ungkap Harapannya
Capres Anies menyebut nama mendiang Harun Al Raysid dalam debat capres. Orang tua Harun, Didin Wahyudin, senang kasus kematian anaknya disinggung.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
"Tidak kalah penting hadir bersama saya di sini ayahnya Harun Al Rasyid, Harun adalah adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu," kata Anies dalam debat capres, Selasa kemarin.
Anies mengatakan, kasus tewasnya Harun Al Rasyid sampai saat ini belum mendapatkan kejelasan.
Hal itu, terang pria berusia 54 tahun tersebut, menunjukkan hukum belum menghadirkan keadilan bagi warga negara.
"Apa yang terjadi? Dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan," ujarnya.
Anies juga memberi contoh kasus meninggalnya seorang ibu bernama Mega Suryani Dewi.
Mega merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Nando di Bekasi.
"Ibu Mega Suryani Dewi, ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan rumah tangga, lapor pada negara tidak diperhatikan."
"Diam-diam meninggal korban kekerasan, apakah akan dibiarkan? Tidak, ini harus diubah," ucapnya.
Anies berpandangan, dua kasus tersebut memperlihatkan Indonesia lebih sebagai negara yang patuh pada kekuasaan.
Oleh karena itu, ia mengatakan AMIN berkomitmen menghadirkan hukum yang adil untuk semua warga negara.
"Kami memberikan komitmen bahwa dari puncak sampai ke bawah kami akan tegakkan hukum pada siapa saja."
"Kami kembalikan marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat yang paling tinggi dan ketentuan itu berlaku pada semua, termasuk ketika menyangkut urusan ASN menyangkut urusan TNI dan Polri," pungkas Anies.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Kasus Kematian Anaknya Dibawa Anies di Debat Capres, Begini Reaksi Orang Tua Harun Al Rasyid.
(Tribunnews.com/Deni/Chaerul Umam)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)