5 Serangan Anies ke Prabowo di Debat Perdana Capres, Sebut Tak Tahan Oposisi Hingga Istilah Ordal
Anies Baswedan tercatat memberikan 5 serangan yang menohok kepada Prabowo Subianto dalam debat perdana Capres 2024 di KPU RI, Jakarta Pusat
Editor: Adi Suhendi
Tetapi, Harun menolak dan mengajak Angga kembali ke Slipi untuk menyaksikan kerusuhan.
Keduanya lantas kembali ke Slipi menggunakan motor.
Namun, pada pukul 22.00 WIB, Harun dan Angga terpisah di lokasi kerusuhan.
Angga mencoba mencari keberadaan Harun, tetapi tak membuahkan hasil.
Baru pada Kamis (23/5/2023) pagi, Angga dan ayah Harun, Didin Wahyudin, mendapat kabar Harun meninggal dunia di RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat.
Berdasarkan hasil autopsi, Harun tewas akibat luka tembak di lengan kiri yang menembus sampai ke dada.
"Hasil autopsinya, (penyebab kematian karena) luka tembak. Luka tembak dari lengan kiri atas, ya dari lengan kiri menembus ke dada," kata Kepala RS Polri Kramat Jati saat itu, dr Musyafak, Jumat (30/5/2019).
2. Anies Baswedan Sebut Prabowo Tak Tahan Oposisi
Serangan lain Anies Baswedan adalah menyebut Prabowo tak tahan menjadi oposisi.
Awalnya Anies Baswedan menyoroti lemahnya keberadaan oposisi saat ini ketika bericara soal partai politik.
"Saya rasa lebih dari sekadar partai politik. Rakyat tidak percaya pada proses demokrasi yang sekarang terjadi, itu jauh luas dari sekadar partai politik," ujar Anies membuka gagasannya saat debat Capres, Selasa (12/12/2023).
Menurut dia, saat berbicara demokrasi minimal ada tiga syarat yang harus dipenuhi, di antaranya adanya kebebasan berbicara, adanya oposisi yang bebas untuk mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah, serta adanya proses Pemilu atau proses Pilpres yang netral, transparan, jujur, dan adil,
"Kalau kita lihat akhir-akhir ini dua ini mengalami problem. Kita menyaksikan bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk kritik partai politik dan angka indeks demokrasi kita menurun," ujarnya.
Selanjut, Anies pun menyoroti keberadaan oposisi.
"Kita saksikan minim sekali adanya oposisi selama ini dan sekarang ujiannya adalah besok, bisakah pemilu bisa diselenggarakan dengan netralitas, dengan adil, dengan jujur," ucapnya.
Menyikapi hal tersebut, Prabowo Subianto lantas menyinggung bagaimana Anies Baswedan bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017.