Anies Baswedan Soal Posisi Utang Indonesia Rp 8.041,01 Triliun hingga Akhir November 2023
Anies Baswedan memberikan komentarnya terkait utang luar negeri Indonesia yang sudah tembus Rp 8.000 triliun dipenghujung akhir tahun 2023
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Anies Baswedan memberikan komentarnya terkait utang luar negeri Indonesia yang sudah tembus Rp 8.000 triliun dipenghujung akhir tahun 2023 ini.
Menurut Calon presiden nomor urut 1 itu, utang pada dasarnya bukan menjadi masalah.
Akan tetapi, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan terkait masalah utang tersebut.
"Pertama utang sesungguhnya bukan menjadi masalah bila digunakan untuk kegiatan produktif karena memberikan manfaat kepada orang banyak," jawab Anies saat ditanya dalam acara Desak Anies di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/12/2023).
"Kedua pemanfaatnya banyak bocor, itu masalah. Tapi bila tidak bocor akan maksimal," lanjut Anies, dikutip dari kanal YouTube Anies Baswedan.
Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi Pembiayaan Utang Per 22 Desember 2023 Turun Jadi Rp 345 Triliun
Untuk diketahui Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengumumkan posisi utang Indonesia hingga akhir November 2023 sebesar Rp 8.041,01 triliun.
Naik tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar Rp 7.950,52 triliun.
"Jumlah utang Pemerintah periode ini mencapai Rp 8.041,01 triliun dengan rasio utang terhadap PDB 38,11 persen," tulis Kemenkeu dalam buku APBN Kita dikutip Selasa (19/12/2023).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian membeberkan perihal rasio utang luar negeri Indonesia.
Ia menyebut, rasio utang mencapai 37 persen dari gross domestic product (GDP).
Anies menargetkan penurunan rasio tersebut di bawah 30 persen jika kelak terpilih menjadi Presiden.
"Bagaimana caranya? Ada dua caranya, pertama utangnya dikecilin. Nomor kedua DGP digedein. Dua cara ini membuat rasio utang jadi 30 persen. Kita ingin GDP-nya dibesarkan, sehingga rasio utangnya turun," paparnya.
Baca juga: Jusuf Kalla Resmi Dukung AMIN di Pilpres 2024, Cak Imin: Jadi Semangat Saya dan Mas Anies
Terakhir, menurut Anies yang tidak kalah penting terkait pengawasan.
Ia menilai penggunaan utang luar negeri perlu diawasi dan adanya transparansi.
"Agar utang tidak bocor. Ada pelaporan baik dan bisa dipertanggungjawabkan ke publik sehingga memberikan manfaat ke semuanya," tutup Anies.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Jawaban Anies saat Ditanya Utang Indonesia Rp8.000 T saat Kampanye di NTB: Bukan Masalah,