Ketua Harian DMI Syafruddin Kambo Tegaskan Netral pada Pilpres 2024
Syafruddin mengungkapkan dirinya berupaya menjaga netralitas Dewan Masjid Indonesia.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo menegaskan sikapnya netral dan tidak mendukung pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024.
Syafruddin mengungkapkan dirinya berupaya menjaga netralitas DMI.
Baca juga: Jusuf Kalla Disebut Punya Jaringan Luas dan Basis Massa, Dukungannya Bakal Perkuat Anies-Cak Imin
Hal itu dikatakan Syafruddin menyusul putusan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 sekaligus Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Saya menghargai arah politik Pak JK. Itu sikap pribadi dan hak konstitusional beliau. Jadi tidak terkait dengan DMI. Saya sendiri memilih bersikap netral. Sebagai Wakil Ketua Umum dan Ketua Harian, saya berupaya menjaga netralitas DMI,” kata Syafruddin dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023) pagi.
Syafruddin mengaku dirinya memiliki kedekatan personal dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Capres Anies Baswedan dan Capres Prabowo Subianto.
Baca juga: Cak Imin: Pak JK Kalau Sudah Tentukan Pilihan, Mampu Gerakkan Seluruh Kekuatan
Hingga kini, Syafruddin akan tetap menjalin silaturahmi dengan mereka.
“Secara pribadi saya punya hubungan baik dengan Bu Mega, Pak Prabowo, dan Pak Anies. Saya akan tetap menjalin silaturahim dan terus menjaga hubungan baik itu. Tapi untuk sikap politik saya memilih netral dan menjamin DMI tidak diseret ke kancah politik,” ungkap Syafruddin.
Pilihan Jusuf Kalla
Diketahui, Jusuf Kalla secara mengatakan dirinya mendukung Anies Baswedan sebagai Capres pada Pilpres 2024 ini.
Namun, Jusuf Kalla mengakui dirinya memiliki keterbatasan perihal dukungan langsungnya ke Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat menghadiri silaturahmi dengan relawan Anies-Muhaimin (AMIN) Sulsel di Islamic Centre IMMIM Makassar, Selasa (19/12/23) malam.
Saat penyampaiannya Jusuf Kalla mengakui, secara objektif JK mendukung Anies-Muhaimin dalam konteks Pemilihan Presiden (pilpres) secara pribadi.
"Saya sebenarnya sudah lama mendukung Anies secara pribadi. Tapi karena saya Ketua PMI memiliki batasan," kata JK dalam penyampaiannya.
Adapun kata Jusuf Kalla dirinya yang mengajarkan pola politik kepada Anies Baswedan dan sering makan siang bersama di Universitas Paramadina.
Selain makan siang bersama, JK juga memberikan isu-isu dan pengalaman politiknya kepada Anies.