Terkait Politik Uang, Anies Baswedan: Lebih Baik Memulai Tidak Membagikan
Anies Baswedan mengatakan politik uang sebagai bentuk tidak menghormati hak pilih.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan turut berpendapat terkait politik uang atau money politics.
Anies Baswedan mengatakan politik uang sebagai bentuk tidak menghormati hak pilih.
Baca juga: Prabowo Tak Masalah Politik Uang: Kalau Ada yang Nawarin Uang Terima Aja, Itu Uang Rakyat
Mantan rektor Universitas Paramadina itu meminta semua pihak agar menahan diri tidak melakukan praktek politik uang.
"Hormati hak pilih, dan lebih baik memulai tidak dengan membagikan, jadi pihak-pihak yang membagikan itu menurut saya tahan diri hormati proses politik," ucapnya usai menghadiri 'Desak Anies' di Kota Mataram, Selasa (19/12/2023).
Anies mengajak warga NTB menggunakan hak pilih tanpa perlu ada intervensi politik uang.
"Keputusan dari tangan-tangan Anda semua, Pilpres adalah tentang masa depan. Pemilu adalah tentang masa depan, saya meminta untuk tidak sia-siakan hak pilih ini," kata Anies.
Anies mengungkap cara memilih pemimpin yakni dengan membandingkan rekam jejak, karya, prestasi, dan gagasannya.
"Jika kemarin tidak ada gagasan, maka hari ini juga tidak gagasan, jika kemarin tidak ada karya maka besok juga tidak ada karya.
Anda yang tentukan apakah Indonesia jalan di tempat atau Indonesia ambil perubahan," tutup Anies.
Cak Imin Sebut Pemilih Terima Uang Tak Masalah
Sebelumnya calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebelumnya mengatakan tidak masalah warga menerima politik uang.
Cak Imin mengatakan masyarakat tidak masalah hanya menerima uang dan diminta tidak terpengaruh soal pilihan politik.
"Mengubah nasib tidak bisa sendiri-sendiri. Kalau kita disogok supaya tidak ikut barisan AMIN, itu namanya sendiri-sendiri. Dapat seratus ribu (rupiah) lumayan tapi ingat perubahan nasib tidak terjadi."
Baca juga: ICW Respons Cak Imin: Politik Uang Sangat Berpotensi Antarkan Politisi ke Proses Hukum
"Lebih baik kalau disogok, dikasih orang supaya milih yang lain, terima saja sogokannya tapi jangan pilih kemauannya," kata Cak Imin saat berkampanye di hadapan Pemimpin Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi di Tambun Selatan, Senin (18/12/2023).
Cak Imin berharap ketika pemilih yang menerima uang tersebut sudah sampai di bilik suara, maka diminta untuk tidak takut dan mencoblos sesuai keinginannya.
"Yang penting di TPS itu rahasia, tidak ada yang lihat kecuali Allah. Jangan sampai kalau sudah di TPS nanti ketakutan 'waduh saya tadi udah nerima duit, sembako dari calon lain," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Cak Imin pun meminta agar para peserta yang hadir memilih Anies-Muhaimin (AMIN) saat pemilihan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Baca juga: Lima Provinsi Dengan Kerawanan Politik Uang Tertinggi, Maluku Utara Posisi Pertama
"Jadi yang penting kuatkan hati, kuatkan iman, untuk tetap memilih AMIN. Jadi kalau di TPS dibuka sebelah kiri nomer? yang penting nomer satu," kata Cak Imin.
Penulis: Laelatunniam
Sebagia artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Tanggapi Prabowo Soal Politik Uang, Anies: Lebih Baik Memulai Tidak dengan Membagikan