TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengaku bangga saat menyaksikan Debat Cawapres, yang diikuti Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD.

Tema tentang ekonomi, kerakyatan, digitalisasi, kebijakan APBN, dan APBD diungkapkan secara mendalam dan oleh Mahfud. Penampilan Mahfud dinilai sangat erat dengan karakter Ganjar yang Sat Set Tas Tes dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

“Jadi temanya Ganjar banget, kenapa? Karena berdasarkan hasil survei menunjukkan, bahwa mayoritas responden atau lebih dari 58 persen membutuhkan komitmen pasangan calon, terutama terkait penciptaan lapangan kerja baru serta penurunan angka kemiskinan melalui KTP Sakti, berdasarkan Satu Data Indonesia,” ujar Hasto di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Sekjen PDI Perjuangan itu memuji penampilan Mahfud yang mengungkapkan ide dan fakta terkait mandeknya pemberantasan korupsi di Indonesia, serta menyampaikan gagasan-gagasan konkret yang prorakyat dalam mengangkat derajat kehidupan wong cilik.

“Kontestasi ini diwarnai kehadiran karakter yang baik dari sosok Prof Mahfud, yang berbeda dengan lainnya. Prof Mahfud memiliki pengalaman sangat lengkap, baik pengalaman sebagai anggota legislatif, yudikatif, dan eksekutif,” papar Hasto.

Hasto menilai penampilan sosok Mahfud yang dikenal sebagai pendekar keadilan sesuai dengan harapan rakyat yang haus keadilan dan kepastian hukum.

“Keadilan itu ada banyak aspek. Keadilan pada ranah ekonomi, keadilan dalam distribusi Bansos, keadilan dalam pemberian Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat untuk warga miskin, keadilan agar satu rumah tangga miskin dapat difasilitasi negara. Dan, itu semua terintegrasi dalam program KTP Sakti yang digagas Ganjar-Mahfud,” jelas Hasto.

Kepastian hukum, menurut Hasto, juga menjadi akar persoalan bangsa karena ketidakadilan di ranah ekonomi.

“Mengapa angka pengangguran sangat tinggi? Mengapa kualitas pendidikan kita kurang baik? Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan jawaban konkret. Pak Ganjar dan Prof Mahfud menciptakan gagasan yang akan diikuti politik relokasi APBN dan APBD, yang betul-betul berpihak kepada penciptaan lapangan kerja baru untuk rakyat,” kata Hasto.