Jaga Suasana Pemilu Kondusif, Muhyiddin Junaidi Sarankan MUI Undang Zulhas untuk Klarifikasi
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Muhyiddin Junaidi menyoroti viralnya video pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menyoroti viralnya video pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dianggap sejumlah pihak melecehkan ibadah salat
Guna meluruskan hal ini, Muhyiddin meminta MUI dalam posisinya sebagai lembaga, memanggil Zulhas untuk memberikan klarifikasi.
Dalam kesempatan klarifikasi itu pun Zulhas diminta bisa menarik ucapannya guna menghindari suasana lebih gaduh di masa kampanye Pilpres 2024.
"MUI diminta agar segera memanggilkan agar yang bersangkutan memberikan klarifikasi dan menarik pernyataan tersebut. Jika tidak, maka akan banyak pihak yang akan mengadukan beliau," kata Muhyiddin dalam keterangannya, Jumat (22/12/2023).
Sementara itu, Ustaz Nanang Firdaus Masduki selaku Ketua Umum DPP Jaringan Nasional Keumatan (JNK) menyampaikan perkembangan politik belakangan semakin tak mengarah pada pendidikan politik konstruktif.
Baca juga: Minta Kapolri Tangkap Zulkifli Hasan Soal Dugaan Penistaan Agama, Massa Sambangi Mabes Polri
Ia mengimbau kepada semua tokoh untuk tidak menarik-narik unsur agama menjadi komsumsi politik yang provokatif.
Tujuannya agar tidak menyulut api politik identitas di level masyarakat.
Sebab jika politik identitas tersulut, ia khawatir dampak sosial yang ditimbulkan amat besar.
"Jika politik identitas itu tersulut, maka bisa menimbulkan dampak sosial yang jauh lebih besar. Karena itu, DPP JNK mengimbau semua tokoh politik dapat berhati-hati dalam membuat pernyataan yang terkait dengan masalah agama agar stabilitas nasional tetap terjaga," kata Nanang.
Baca juga: Respons Sekjen PDI Perjuangan Zulkifli Hasan Klaim Jokowi Jadi Kader PAN
Adapun dalam hal ini, ia berharap Zulhas bisa segera meminta maaf kepada publik dan umat Islam atas kegaduhan yang dibuat, sekaligus untuk menjaga kondusivitas tahapan pemilu.
"Apa yang terjadi dalam video yang diperankan oleh Zulhas itu harus dihentikan. Zulhas juga harus meminta maaf kepada umat Islam," pungkasnya.