Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gibran Dilabeli Media Asing Sebagai 'Bayi Nepotisme' dan Mencoba Menepis Saat Debat Cawapres

Gibran dipandang sebagai salah satu calon wakil presiden paling kontroversial di sepanjang sejarah Indonesia.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Gibran Dilabeli Media Asing Sebagai 'Bayi Nepotisme' dan Mencoba Menepis Saat Debat Cawapres
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Wakil Presiden Nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memaparkan visi dan misi saat acara Debat Calon Wakil Presiden 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023). Debat Pilpres 2024 seri kedua mengangkat tema debat yaitu Ekonomi kerakyatan dan digital, Keuangan, Investasi, Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur dan Perkotaan. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Media asing, Aljazeera memberikan label ke anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai ‘nepo baby’ atau bayi nepotisme.

Gibran yang merupakan calon wakil presiden nomor urut 2, turut disebut sedang berusaha menepis julukan bayi nepotisme melalui debat cawapres pada Jumat 22 Desember 2023.

Dalam pemberitaannya yang dipublikasikan pada Sabtu 23 Desember 2023, Aljazeera mengungkapkan, pencalonan Gibran sebagai wakil presiden dirundung pandangan nepotisme dan kurangnya pengalaman dari publik Indonesia.

Baca juga: PAN: Penampilan Gibran Jungkirbalikan Prediksi Orang yang Tidak Menyukainya

Gibran dipandang sebagai salah satu calon wakil presiden paling kontroversial di sepanjang sejarah Indonesia.

Sejak mengumumkan pencalonannya pada Oktober lalu, tulis Aljazeera, Gibran menghadapi badai kontroversi, termasuk tuduhan sebagai “bayi nepo” dan kelanjutan politik dinasti yang telah lama mengganggu politik Indonesia.

Tanpa pengalaman politik selain dua tahun menjabat sebagai wali kota Surakarta di Jawa Tengah, Gibran dituduh mengikuti jejak ayahnya, Presiden Jokowi dan tidak bonafit dibandingkan kandidat pesaingnya, Abdul Muhaimin Iskandar, wakil ketua parlemen dan Mahfud MD, menteri yang bertanggung jawab mengkoordinasikan urusan politik, hukum, dan keamanan.

Pencalonan Gibran, tulis Aljazeera, difasilitasi oleh keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi pada Oktober 2023 yang melonggarkan persyaratan usia minimum untuk calon presiden dan wakil presiden.

Berita Rekomendasi

Menurut Aljazeera, keputusan tersebut menimbulkan kontroversi karena Ketua Mahkamah Konstitusi saat itu, Anwar Usman, adalah saudara ipar Presiden Jokowi.

Anwar Usman dicopot dari jabatannya setelah komite etik Mahkamah Konstitusi menyatakan dia bersalah atas keputusan kontrovesial tersebut, meskipun putusan tentang persyaratan usia tetap diperbolehkan.

Aljazeera yang mengutip pendapat dari pengamat, mengungkapkan bahwa Gibran menempatkan gaya di atas substansi.

“Dia berlatih lebih baik dibandingkan dua kandidat lainnya, yang mungkin akan mengesankan beberapa pemilih. Namun, paparan dan tanggapannya dalam debat cawapres kemarin dianggap memiliki substansi kebijakan, hanya mengandalkan kombinasi slogan dan fakta,” papar Ian Wilson, dosen studi politik dan keamanan di Universitas Murdoch di Perth, Australia, kepada Al Jazeera.

Meskipun Gibran mungkin ingin melepaskan diri dari sebutan “nepo baby”, mungkin sulit untuk menghilangkan citra keluarganya sama sekali, tambah Wilson.

“Gibran menunjukkan bahwa dia, meskipun ada upaya untuk mem-branding dirinya sebagai generasi milenial yang berpikiran segar, masih sangat tetap terlihat sebagai anak dari ayahnya (Jokowi), menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan khas Jokowi seperti proyek ibu kota nusantara,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas