Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Janji Capres Majukan Industri Batik Tradisional Sukoharjo

Pelestarian budaya juga menjadi sorotan capres-cawapres di masa kampanye, seperti halnya niat Ganjar Praowo yang ingin melestarikan batik

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Janji Capres Majukan Industri Batik Tradisional Sukoharjo
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berbincang dengan pengrajin batik saat mengunjungi Sentra Batik Kedunggudel, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023). Dalam kunjungannya, Ganjar akan mendorong pengrajin batik di Sukoharjo untuk menggandeng desainer agar harga jual batik yang di produksi menjadi tinggi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai program capres-cawapres telah disampaikan dalam suatu kesempatan termasuk dalam dua kali debat Pilpres 2024.

Pelestarian budaya juga menjadi sorotan capres-cawapres di masa kampanye.

Satu di antaranya adalah capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memberikan sorotan khusus pada keberlanjutan warisan budaya Indonesia.

Beberapa waktu lalu dalam kunjungannya ke sentra pengrajin batik tradisional di Sukoharjo, Ganjar menyatakan komitmennya untuk mendukung dan memajukan industri batik, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya bangsa.

Baca juga: Dukungan Ulama Terus Mengalir, Jubir Amin: Anies Berhasil Yakinkan Publik

Ganjar, yang mengaku sebagai penggemar batik, mengungkapkan keterkejutannya melihat dedikasi masyarakat Sukoharjo dalam melestarikan tradisi batik secara turun temurun

Pasangan capres dari Mahfud MD itu menekankan nilai artistik dan ekonomis dari batik yang diproduksi di wilayah tersebut.

"Saya menemukan di Sukoharjo satu tradisi yang masih berjalan, dan dua produksinya cukup bagus. Ketika saya datang ke tempat seperti ini, kebetulan saya penggemar batik, dan harganya sangat terjangkau," ucap Ganjar.

Berita Rekomendasi

Ganjar meyakini bahwa hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo memiliki potensi ekonomi yang besar jika diperkenalkan ke pasar yang lebih luas, terutama di kota-kota besar.

Menurutnya, nilai jual batik Sukoharjo dapat melonjak, bahkan mencapai jutaan rupiah ketika dipasarkan di pusat perbelanjaan besar.

"Kalau sudah sampai di mall atau di toko besar, saya tanya yang paling bagus berapa ini. Ini yang paling bagus detailnya Rp 6 juta, kalau masuk ke kota sudah masuk Rp 12 juta. Kalau sudah jadi baju bisa mencapai Rp 40 juta. Terbayangkan added value-nya?" ungkapnya.

Selain menyoroti potensi ekonomi, Ganjar juga mengajak para pengrajin batik untuk berkolaborasi dengan para desainer dan pemilik brand batik terkemuka.

Untuk mewujudkan hal ini, ia berpendapat bahwa para pengrajin perlu difasilitasi untuk bertemu dengan pemangku kebijakan perbankan yang dapat memberikan modal usaha.

"Mereka butuh perbankan yang mendukung UMKM. Menurut saya, seperti jaman dulu di mana BRI memiliki unit usahanya hingga ke desa-desa yang mengurus usaha kecil, rasanya perlu dikembalikan lagi agar fasilitas UMKM dapat berjalan," tegas Ganjar.

Kunjungan Ganjar Pranowo ke Sukoharjo bukan hanya sekadar kampanye politik, tetapi juga menjadi momentum untuk merayakan dan memajukan kekayaan budaya Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas