Pilpres 2024 Satu atau Dua Putaran? Optimisme Kubu Prabowo-Gibran hingga Strategi Ganjar-Mahfud
Namun yang pasti, belum ada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang menembus angka elektabilitas di atas 50 persen
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) menanggapi beragam terkait narasi Pilpres 2024 bakal berlangsung satu putaran atau dua putaran.
Ada kubu paslon yang optimistis Pilpres 2024 berlangsung satu putaran, namun ada juga yang realistis bahwa bakal berlangsung dua putaran.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Optimis Masuk Putaran Kedua Pilpres, Bertarung dengan Prabowo-Gibran
Namun yang pasti, belum ada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang menembus angka elektabilitas di atas 50 persen.
Kubu Prabowo-Gibran Optimistis Menang Satu Putaran
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, mengatakan semua paslon capres-cawapres memungkinkan untuk menang satu putaran di Pilpres 2024.
Hal tersebut dinilai sah-sah saja, kendati klaimnya harus terus diperbarui dengan survei dari waktu ke waktu.
“Diantaranya semua kandidat secara bersamaan punya ide yang sama, mau satu putaran dan mereka yang menang. Tidak apa, itu wajar. Kita juga ingin satu putaran. Bedanya kita tidak apa mereka satu putaran, mereka yang masalah kalau kita narasikan satu putaran, dibilangnya curang lah. Hatinya beda, kotor berarti,” kata Hasan dalam acara Nongki Repnas bertajuk ‘Menakar Pilpres Satu Putaran: Sisi Ekonomi Politik dan Efisiensi Anggaran’, Senin (18/12/2023).
Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei mengenai tingkat elektabilitas masing-masing paslon, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menunjukkan rata-rata di angka 20 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 35-46 persen.
Menanggapi angka tersebut, Hasan menilai kandidat yang paling memungkinkan menang satu putaran adalah pasangan Prabowo-Gibran. Dia pun menyatakan, siapa yang akan berpeluang menang satu putaran akan terlihat jelas pada hasil survei di bulan Januari.
“Kalau kita bicara chance menurut saya 85-90 persen peluang satu putaran untuk Prabowo-Gibran. Apakah pasangan Anies bisa satu putaran? Bisa, tapi lebih kecil peluangnya karena angkanya masih kecil. Apakah Mas Ganjar bisa? Tentu bisa, tapi peluang lebih kecil karena angkanya masih kecil. Yang sama-sama besar peluangnya adalah Prabowo-Gibran satu putaran. Pasangan Anies dan Mas Ganjar bisa kalah satu putaran,” ujarnya.
Lebih jauh, Hasan menegaskan bahwa akan lebih baik jika pilpres bisa diselesaikan dengan satu putaran. Alasannya adalah agar tidak terjadi pertengkaran dan buruk sangka yang berlarut-larut. Bahkan, dia menyesalkan berbagai macam berita bohong atau hoaks yang terus menyerang Prabowo-Gibran.
“Yang saya sedih itu dulu teman-teman yang mengaku sebagai korban hoaks, sekarang jadi pelaku hoaks. Banyak pendukung Pak Jokowi yang dulu jadi korban hoaks, beralih sekarang mendukung ke Mas Ganjar jadi pelaku hoaks mereka. Hoaks pertama ketika Gibran tidak tahu data soal makan gratis bermanfaat untuk 400 juta. Padahal warga negara cuma 200 juta, karena video ini sudah dipotong,” tegasnya.
Baca juga: Hasil Survei Pilpres 2024 Berseliweran, Timses Bicara Faktor Pembeda
TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Strategi Hadapi Putaran Kedua
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud kini telah menyiapkan ancang-ancang guna bersaing dalam putaran kedua di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengatakan, meski pihaknya sempat optimis bakal memenangkan Pilpres dalam satu putaran, namun hal itu perlu sesuatu yang signifikan.
Pasalnya dijelaskan Andi, untuk bisa memenangkan Pilpres satu putaran membutuhkan kejadian luar biasa atau blunder yang dilakukan paslon lain khususnya pada debat-debat selanjutnya.