Viral Video Anies Dikeplak Pria Bertopi, Timnas AMIN Bereaksi Hingga NasDem Kalbar Beberkan Fakta
Sebuah video yang memperlihatkan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dipukul wajah oleh seorang pria viral di media sosial. Berikut faktanya.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video yang memperlihatkan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dikeplak seorang pria viral di media sosial.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi saat Anies Baswedan berkampanye di Pontianak, Kalimantan Barat pada Selasa, 26 Desember 2023.
Dalam video berdurasi 45 detik yang tersebar di media sosial, Anies Baswedan awalnya berjalan di tengan kerumunan warga.
Kemudian, ada seorang pria bertopi menganakan kaus putih bertuliskan AMIN datang dan berdesak-desakan untuk mendekati Anies Baswedan .
Pria itu terlihat melayangkan tangannya ke arah depan dan mengenai wajah dari Anies Baswedan.
Baca juga: Anies Dipukul Pria Bertopi Saat Kampanye di Pontianak, Timnas AMIN Lakukan Langkah Antisipasi
Usai peristiwa itu terjadi, Anies yang menggunakan baju putih terlihat tersenyum dan lanjut berjalan.
Lalu seperti apa faktanya?
Dilansir dari Tribunpontianak.co.id, diketahui peristiwa terjadi ketika Anies Baswedan sedang menghadiri kegiatan Desak Anies di Warung Kopi Aming di Pontianak, Selasa 26 Desember 2023.
Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat Syarif Abdullah mengatakan narasi Anies Baswedan 'ditampar' dalam video yang beredar tidak benar.
Ia memastikan tidak ada kejadian penamparan dari pengunjung terhadap Anies Baswedan.
Syarif Abdullah mengaku saat acara dirinya berada di lokasi, sehingga dirinya mengetahui pasti kondisi saat Anies Baswedan hadir di tempat tersebut.
Baca juga: Anies Dipukul Pria Bertopi Saat Kampanye di Pontianak, Timnas AMIN Lakukan Langkah Antisipasi
Saat itu, ada banyak orang yang hadir dan berebut ingin menghampiri Anies Baswedan sesaat setelah acara selesai digelar.
"Tidak ada pemukulan atau penamparan. Saya ada disana pada saat kejadian tersebut," kata Syarif Abdullah, Kamis (28/12/2023).
Menurut Legislator Nasdem itu, insiden itu terjadi tidak ada unsur kesengajaan.
Orang yang berbaju putih lengkap dengan tulisan Amin itu ingin bersalaman.
"Mereka itu hanya antusias ingin mendekat dengan pak Anies. ingin bersalaman dan ingin memegang badan pak Anies saat itu." ujarnya.
"Respon pak Anies saat itu juga tersenyum dan manyapa. Sehingga situasi itu sama sekali tak menggambarkan bahwa beliau merasa terancam," imbuhnya.
Ia juga membantah adanya informasi yang beredar bahwa orang yang bersangkutan ditahan pihak keamanan akibat dari insiden tersebut.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan TKD dan Dirintelkam Polda Kalbar gunda memastikan kebenaran informasi itu.
"Orang itu juga menggunakan atribut Amin dan datang ke lokasi ingin bertemu dengan pak Anies guna mendengarkan gagasanya. Tidak ada itu penamparan atau pemukulan. Apalagi yang bersangkutan juga orang tua," katanya.
Timnas AMIN Ambil Langkah Antisipatif Perketat Pengamanan
Menyikapi peristiwa tersebut Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) bereaksi.
Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah-langkah antisipatif dengan melakukan peningkatan pengamanan terhadap pasangan Capres-Cawapres yang diusung
"Kami sudah mengambil langkah-langkah antisipatif dengan peningkatan pengamanannya," kata Syaugi di Markas Timnas AMIN, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2023).
Dia berharap peristiwa tersebut tidak terukang lagi.
"Dan saya yakin relawan-relawan yang begitu banyak mendukung pasangan 01 ini juga mengantisipasi hal tersebut terima kasih," pungkas dia.
Terpisah, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan bila peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi Anies Baswedan.
Reza Indragiri lantas menjelaskan kenapa peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran bagi Anies Baswedan.
"Coba tengok orang-orang di sisi kanan ABW (Anies Baswedan) sebelum dia dikeplak. Kentara ABW sudah kecapekan. Setidaknya ada dua orang yang dalam jarak dekat menyapa ABW. Namun ABW tak pedulikan," katanya dalam keterangan yang diterima.
"Tatapan ABW lurus, tanpa ekspresi. Alertness-nya sudah pupus. Stamina tidak memungkinkan dia untuk menyikapi lingkungan secara proper. ABW lupa bahwa mata dan kamera masih terus membayangi dia."
Tapi begitu dikeplak, kata reza, kesadaran Aanies Baswedan seketika bangkit dan seolah terjaga kembali.
"Pada momen itulah aksi teatrikalnya muncul lagi, mata berbinar, senyum menyebar," ujarnya
"Itulah momen slepet bagi ABW. Dia disabet agar kembali penuh greget," imbuh dia. (Tribunnews.com/ Reza Deni/ Tribunpontianak.co.id/ Mirna Tribun)