Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Debat Capres: Ganjar Bakal Fokus Bahas Soal Cyber Security dan Persoalan AI

Dalam debat bertema Pertahanan dan Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik nanti lanjut Seno, Ganjar juga akan menyinggung soal kesejahteraan

Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Jelang Debat Capres: Ganjar Bakal Fokus Bahas Soal Cyber Security dan Persoalan AI
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ganjar Pranowo sewaktu Gubernur Jawa Tengah menerima kunjungan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Wisma Perdamaian Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2016). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - H-4 jelang debat ketiga calon presiden (capres) Pilpres 2024, Tim Pemenangan Nasional (TPN) capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, akan fokus pada persoalan cyber security dan encegahan kebocoran data.

Persoalan tersebut seperti utilisasi Artificial Intelligence (AI) dan algoritma keamanan.

“Debat ketiga nanti, Pak Ganjar akan fokus pada penyampaian isu-isu tersebut. Dengan pematangan dan diskusi dengan para pakar,” ujar Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Aryo Seno Bagaskoro, dalam keterangannya, Rabu (3/1/2024).

Dalam debat bertema Pertahanan dan Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik nanti lanjut Seno, Ganjar juga akan menyinggung soal kesejahteraan aparat penegak hukum yang juga harus ditingkatkan, antara lain untuk prajurit Bhayangkara.

Maka, Ganjar-Mahfud menyiapkan program beasiswa khusus untuk anak-anak polisi dan tentara. Hal itu bertujuan untuk meringankan beban pendidikan agar para prajurit dan polisi dapat fokus bertugas sesuai tupoksinya.

Pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengusung visi yang sangat kuat Gerak Cepat Indonesia Unggul. Dalam konteks relasi global, Indonesia tidak boleh hanya maju, tetapi harus unggul dibandingkan negara-negara lain.

BERITA REKOMENDASI

“Keunggulan itu bisa tercapai apabila kita konsisten dan serius dalam mencapai Indonesia Emas 2045 dengan memanfaatkan momentum bonus demografi,” kata Aryo.

Menurut dia, seluruh logika itu harus didasarkan pada kepastian dan penegakan hukum yang tegas. Rekrutmen dan penempatan duta besar harus berdasarkan kapabilitas, agar hubungan Indonesia dengan negara-negara lain semakin produktif juga memberikan rasa perlindungan bagi para diaspora.

“Penjagaan wilayah perbatasan dan teritorial kita juga harus tegas,” ujar Aryo. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas