Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditanya Soal Kebebasan Pers, Prabowo Subianto: Saya Dulu Banyak Dituduh Mau Kudeta

Bagi Prabowo, kebebasan pers berbicara mengenai cek and balances untuk mengawasi pemerintahan yang sedang berkuasa.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ditanya Soal Kebebasan Pers, Prabowo Subianto: Saya Dulu Banyak Dituduh Mau Kudeta
Istimewa
Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto. Prabowo berbicara komitmennya untuk menjaga kebebasan pers jika terpilih di Pilpres 2024 mendatang. Ia menyinggung kerap dituduh sebagai sosok yang ingin kudeta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto berbicara komitmennya untuk menjaga kebebasan pers jika terpilih di Pilpres 2024 mendatang. Ia menyinggung kerap dituduh sebagai sosok yang ingin kudeta.

Demikian disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024). Menurutnya, ia merupakan sosok yang memegang teguh demokrasi.

Baca juga: TKN Sebut Prabowo Akan Gunakan Bahasa Sederhana di Debat Ketiga Capres: Agar Rakyat Bisa Paham




"Saya orang yang percaya dengan demokrasi. Saya kira saya sudah buktikan komitmen saya dengan demokrasi. Saya dulu tentara, dulu banyak menuduh saya ini itu, mau kudeta ya kan. Tapi saya tidak kudeta. Berkali-kali, nggak tau mungkin muka saya muka kudeta kali," ucap Prabowo.

Eks Danjen Kopassus itu menyatakan bahwasanya ia merupakan sosok yang percaya dengan demokrasi. Dia pun membuktikan itu dengan mengikuti berbagai kontestasi demokrasi sesuai dengan aturan.

"Saya ikut proses demorkasi. Sekian puluh tahun. Saya ikut konvensi di Golkar. Waktu itu disitu saya lihat beberapa nilai. Saya bikin partai baru setapak, demi setapak, demi setapak, saya ikut pemilu sudah keberapa kali," katanya.

Baca juga: TKN Sebut Prabowo Akan Gunakan Bahasa Sederhana di Debat Ketiga Capres: Agar Rakyat Bisa Paham

"Sekalian 2009 sebagai calon wakil presiden Ibu Mega, abis itu sebagai capres. Capres lagi, 2 kali kalah. Abis itu keempat kali, saya percaya dengan proses demokratis. Elemen dari demokrasi pertama adalah pemilihan umum. Rakyat harus bisa memilih pemimpin," sambungnya.

BERITA TERKAIT

Bagi Prabowo, kebebasan pers berbicara mengenai cek and balances untuk mengawasi pemerintahan yang sedang berkuasa. Ia pun mendukung bahwa pers harus memberikan kritik sekeras-kerasnya.

"Pers kalau perlu keras, kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberi tahu kita something wrong. Ada masalah di negara kita. Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu. Karena begitu ada kelaparan tek tek tek tek semua tahu," katanya.

Di sisi lain, Prabowo pun mengingatkan bahwa partai yang dipimpinnya, Gerindra bisa tumbuh berkembang karena kebebasan pers. Menurutnya, pers adalah faktor terbesar dalam demokrasi.

Ia pun mengungkit sebagai sosok yang memiliki media massa. Bahkan, kata dia, ia memiliki media massa dari koran hingga televisi.

Baca juga: Debat Bahas Pertahanan hingga Geopolitik, Timnas AMIN Nilai Prabowo Belum Tentu Paham Semua Isu 

"Maaf ya sekarang saya juga. Saya jelek-jelek gini kita punya koran juga. Walaupun oplahnya nggak banyak, kadang-kadang saking nggak banyaknya kita bagi-bagi saja. Ada majalah, sekarang ada televisi," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas