Saat berfoto bersama itu, jersey yang diambil adalah seragam pemain yang berada di tumpukan paling atas.

Sehingga, saat di foto bagian belakang jersey, para camat malah memamerkan nomor punggung 2.

"Pada saat pembukaan kita kan melakukan foto bersama, terus para camat mengambil kausnya di meja yang sudah disiapkan, otomatis yang terambil nomor pungung 2," kata Gani. 

Gani juga mengaku, tujuan menunjukkan bagian belakang jersey saat berfoto bukan untuk memperlihatkan nomor punggungnya.

Melainkan untuk memperlihatkan tulisan kecamatan yang menjadi peserta pertandingan.

"Di belakang itu ada masing masing nama kecamatan, begitu ada yang membalikkan ternyata nomor urutnya terfoto dua karena memang itu urutan yang disusun rapi di dalam plastik," tegas dia. 

"Spontan semua tidak ada rekayasa kita ingin mendukung, saya selalu menyampaikan tegak lurus, tidak mendukung salah satu paslon kita tegak lurus sesuai arahan pimpinan kami di Kemendagri," tambahnya lagi.

Ditelusuri Bawaslu

Sebelumnya, akibat dari kejadian itu, jajaran Pemkot Bekasi telah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Mereka dilaporkan atas dugaan pelanggaran netralitas ASN. 

Total ada 12 orang terlapor dalam kasus ini, sebelas di antaranya merupakan camat sementara.

Sisanya, merupakan pejabat di lingkungan pemerintah kota. 

Menanggapi perkara tersebut, Bawaslu pun menyebutkan, pihaknya kini tengah melakukan penelusuran.

“Kami sedang melakukan penelusuran,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat dikonfirmasi, Kamis (4/1/2024). 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul PJ Wali Kota Bekasi Klarifikasi Soal Foto Bersama ASN Pamer Jersey Nomor Punggung 2: Tidak Sengaja.

(Tribunnews.com/Rifqah/Mario Christian Sumampow) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)