TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal jalannya debat ketiga Pilpres yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Minggu (7/1/2023).

Menurut Jokowi substansi serta visi dari para Capres tidak terlihat dalam debat.

Meski tidak menyebut nama, Jokowi menilai para Capres lebih banyak menyerang satu sama lain saat debat.

Terkait hal tersebut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai imbauan Jokowi bahwa debat harus fokus dan mengekspose konsep jika tiga calon terpilih menjadi presiden.

"Kalau kita membaca statmen netizen ini banyak yang menyebut seakan-akan 'presiden jadi jubir paslon nomor dua' itu pembicaraan netizen," kata Adi dikutip dari tayangan Kompas Petang, Kompas TV, Senin (8/1/2023).

Adi mengatakan, serangan pribadi yang disinggung dalam debat adalah pernyataan calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan terkait kepemilikan lahan capres nomor urut tiga Prabowo Subianto.

"Kalau mau jujur serangan priabdi yang dimaksud adalah disinggung soal kepemilikan lahan 340 ribu hektare. Setahu saya dalam debat Pilpres 2019, Pak Jokowi menyinggung kepemilikan lahan Pak Prabowo. Kasar katanya Anies pernah nyontek apa yang pernah disampaikan Jokowi ketika debat dengan Prabowo," kata Adi.

Menurutnya soal serangan terhadap personal bagaimana cara pandang masing-masing.

"Rasa-rasanya Anies ketika menyinggung soal lahan itu ingin membandingkan dengan kesejahteraan prajurit, yang katanya Pak Anies masih belum sejahtera. Separuh prajurit belum memiliki rumah," ujarnya.

Namun demikian Adi menilai baik imbauan Jokowi soal debat harus membahas substansi dan visi-misi jika terpilih jadi presiden.

"Bagi saya overall bagus lah imbauan Pak Jokowi supaya ke depan di sisa waktu perdebatan ini jangan menyerang, yang sifatnya pribadi," kata Adi.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, saling menyerang saat debat tidaklah masalah. Asalkan kata Presiden sesuai dengan kebijakan serta visi dan misi yang diusung.

"Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain lain saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," kata Jokowi di Kampung Kecil, Kawasan Serang, Banten, Senin, (8/1/2023).

Jokowi yakin banyak masyarakat yang kecewa dengan debat tersebut. Ia meminta format debat diubah sehingga bisa menonjolkan visi misi para Capres.