Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TPN Full Senyum Lihat Aksi Ganjar Saat Debat Ketiga Capres Minggu Malam

Menurut Juru Bicara TPN, Siti Rahmayanti Badjeber penampilan Ganjar Pranowo sangat baik dalam debat ketiga capres Minggu malam

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in TPN Full Senyum Lihat Aksi Ganjar Saat Debat Ketiga Capres Minggu Malam
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Pemilu 2024 diikuti tiga capres dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, dan Geopolitik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TPN Full Senyum Lihat Aksi Ganjar Saat Debat Ketiga Capres Minggu Malam

Willy Widianto/Tribun Network
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional(TPN) mengaku penuh senyuman melihat penampilan Ganjar Pranowo saat debat ketiga pilpres 2024 semalam.

Menurut Juru Bicara TPN, Siti Rahmayanti Badjeber penampilan Ganjar Pranowo sangat baik.

"Sangat baik. Kami semua full senyum. Dari debat semalam harusnya masyarakat bisa menilai paslon yang pantas memimpin Indonesia ini lima tahun ke depan," kata Rahma saat berbincang dengan Tribun via pesan singkat, Senin(8/1/2024).

Baca juga: Mahfud MD: Tidak Ada Perdebatan, Ganjar Menang di Semua Lini Kemarin Malam

Menurut Rahma dalam debat yang bertemakan pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional semalam visi misi Ganjar dalam paparannya sangat jelas.

Hal tersebut terbukti dari pernyataan calon presiden nomor urut 2 yang beberapa kali menyebut penjelasan dari Ganjar sangat baik dan bagus.

"Dengan paslon 2 menyetujui terus tentang statement paslon 3 secara tidak langsung visi misi Ganjar Pranowo jelas," kata Rahma.

Berita Rekomendasi

Politikus Partai Hanura ini juga menyebut pernyataan dari Ganjar Pranowo yang mengatakan bahwa Indonesia pernah berhasil menyelenggarakan Dasasila Bandung tahun 1955.

Hal itu menjelaskan, target dan visi misi Ganjar jelas ingin membawa keberhasilan tahun 1955 saat menjabat menjadi presiden nanti.

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Pemilu 2024 diikuti tiga capres dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, dan Geopolitik. (TPN Ganjar Mahfud/HO/IRWAN RISMAWAN)
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Pemilu 2024 diikuti tiga capres dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, dan Geopolitik. (TPN Ganjar Mahfud/HO/IRWAN RISMAWAN) (TPN Ganjar Mahfud/TPN Ganjar Mahfud)

Visi Politik Bebas Aktif Diseusaikan Kekinian Ekonomi

Dalam debat Minggi Malam, Ganjar Pranowo menjelaskan sejumlah hal terkait visinya sebagai Capres dalam aspek p[olitik luar negeri dan keamanan.

Dia mengatakan, akan meredefinisi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi kekinian ekonomi.  

Ganjar menyebut, kebijakan itu diperlukan untuk menarik arus masuk investasi serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia.

“Kita  musti betul-betul bisa melakukan redefinisi terhadap politik luar negeri yang  bebas aktif, dan disesuaikan dengan kondisi kekinian,” kata Ganjar.

Ganjar menuturkan, dirinya telah membaca sekaligus mencatat berbagai persoalan luar negeri, pertahanan, dan keamanan yang harus diselesaikan Indonesia.

Dia menyebut, persoalan terkait politik luar negeri, Indonesia konsisten untuk mengutamakan kepentingan nasional sebagai hal utama.  

“Politik luar negeri kita adalah alat negosiasi terhadap dunia luar tapi kepentingan nasional harus nomor satu. Kenapa itu menjadi penting? Karena kita mesti betul-betul bisa melakukan redefinisi  politik luar negeri yang  bebas aktif, dan disesuaikan  kondisi kekinian,” ucap Ganjar.

Ganjar menjelaskan, Indonesia sebagai bagian integral warga dunia perlu untuk memilih, memilah, dan memprioritaskan yang menjadi kekuatan serta keinginan bangsa dan negara Indonesia.

“Rakyat butuh untuk bekerja. Rakyat  butuh lapangan kerja lebih banyak, investasi harus lebih banyak, maka kita mesti memperkuat infrastruktur diplomasi kita. Duta Besar dan para diplomat  mesti diberi penugasan-penugasan untuk membereskan kepentingan  nasional dalam konteks ekonomi kekinian,” imbuhnya.

(wly/FW/TribunNewtwork)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas