Debat Capres Dinilai Mulai Mengalami Peningkatan, Pangi: Kurangi Kesan Cerdas Cermat
Pangi juga menilai debat ketiga berlangsung dengan adu data, sindiran, dan ketegangan yang wajar dalam suasana debat sejati.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai debat capres ketiga menunjukan peningkatan mendekati esensi debat.
Diketahui debat ketiga pilpres 2024 telah berlangsung di Istora Senayan pada Minggu (7/1/2024) malam.
Baca juga: Siti Atikoh Ajak Ibu-ibu di Lampung Pilih Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
Adapun tema yang diusung yakni Pertahanan Nasional, Keamanan, Globalisasi, Hubungan Internasional, Geopolitik dan Politik Luar Negeri.
"Menurut saya, debat kali ini menunjukkan peningkatan baik dari segi format maupun substansi dibandingkan debat sebelumnya. Kini lebih mendekati esensi debat yang sesungguhnya dan mengurangi kesan debat rasa cerdas cermat," kata Pangi kepada Tribunnews.com, Selasa (9/1/2024).
Baca juga: Anies Baswedan Terkejut Jokowi Ikut Komentari Debat Capres, Ungkit Netralitas Presiden
Pangi juga menilai debat ketiga berlangsung dengan adu data, sindiran, dan ketegangan yang wajar dalam suasana debat sejati.
Meski begitu ia mengingatkan menyerang karakter pribadi calon presiden bukanlah bagian dari etika debat. Meskipun perdebatan dapat sengit, perlu dihindari serangan personal.
Pria kelahiran Sumatera Barat ini mencontohkan misalnya pernyataan Prabowo mengkritik Anies terkait etika tidak seharusnya menyentuh karakter pribadi.
Menurutnya publik menanti gagasan, pikiran, isu, program, kebijakan, dan ide dalam debat capres, bukan serangan personal.
"Sayangnya, dalam debat terakhir, terlihat lebih banyak manuver penyerangan pribadi daripada fokus pada substansi debat," jelasnya.
Baca juga: Apa Alasan Anies Terkesan Hobi Serang Prabowo Ketimbang Ganjar saat Debat Capres ? Ini Kata Pengamat
Pangi juga menilai tidak saling salaman pasca debat antara Anies dan Prabowo menurutnya masalah tersendiri, debat boleh keras, bantah data, saling menyerang. Tapi itu harus berakhir setelah debat selesai.
"Namun setelah debat harusnya berangkulan kembali, seperti main bola, sekeras apapun kompetisi namun tetap berangkulan kembali setelah permainan usai," tegasnya.