Wapres: Perbedaan Pilihan Tidak Boleh Menjadi Perpecahan
Sebelumnya, Ma'ruf mengungkapkan pertemuannya dengan sejumlah tokoh bangsa beberapa waktu lalu.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin mengingatkan pentingnya untuk menjaga keutuhan bangsa khususya dalam suasana pesta demokrasi saat ini.
Sebelumnya, Ma'ruf mengungkapkan pertemuannya dengan sejumlah tokoh bangsa beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, para tokoh bangsa menyampaikan keprihatinan mereka pada kondisi saat ini.
Menurut mereka, kata Ma'ruf, pembelahan di tengah masyarakat bisa terjadi apabila tidak dikawal.
Atas dasar pandangan mereka, kata Ma'ruf, ia merespons dengan baik.
Menurutnya, hal tersebut adalah kewajiban bagi semuanya.
Hal tersebut disampaikannya usai meresmikan Gerakan Tanara Clean Up di Tanara, Serang, Banten pada Minggu (14/1/2024).
"Oleh karena itu saya melihat bahwa menjaga keutuhan bangsa itu harus diingatkan kepada semua pihak termasuk juga kepada mereka yang sedang berkonstestasi, baik para pemimpinnya maupun masyarakat di bawah, perbedaan pilihan tidak boleh menjadi perpecahan," kata Ma'ruf.
Ia mengatakan generasi penerus telah diwarisi bangsa yang sudah disatukan para pendahulu.
Na'ruf pun membayangkan betapa sulitnya menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke di tengah kondisi belum ada teknologi informasi maupun ttansportasi secanggih saat ini.
"Ini yang harus kita jaga, ini amanat. Jangan sampai justru kita kemudian tidak mampu merawat itu. Ini amanat kita harus jaga. Jadi saya merasa bahwa ajaka ini, ajakan suci dan menjaga amanat pada pendiri bangsa. Saya kira itu intinya," kata dia
"Karena itu saya mengajak yang lain untuk tidak semua kemudian dia larut dalam situasi yang mengemukakan perbedaan itu," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya Ma’ruf menerima audiensi sejumlah tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Kamis (11/01/2024).
Para tokoh tersebut di ataranya Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, dan Alissa Wahid.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.