Wapres: Perbedaan Pilihan Tidak Boleh Menjadi Perpecahan
Sebelumnya, Ma'ruf mengungkapkan pertemuannya dengan sejumlah tokoh bangsa beberapa waktu lalu.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Ma'ruf menilai gagasan Gerakan Nurani Bangsa adalah upaya untuk menjaga dan merawat bangsa Indonesia.
"Saya senang sekali karena masih banyak tokoh-tokoh yang mau berusaha untuk menjaga bangsa ini. Andaikata sudah tidak ada, saya kira [keadaan bangsa Indonesia ke depan] akan lebih parah, karena tidak ada orang yang mau menyuarakan kebenaran dan kebaikan,” kata Ma'ruf.
Ia mengungkapkan bahwa kunci merawat keutuhan bangsa adalah nurani yang dimotori akal yang sehat dan hati yang bersih.
Peran para tokoh bangsa, kata dia, sangat fundamental untuk menjaga akal dan pikiran masyarakat agar tetap sehat dan jernih.
“Jadi kehilangan akal sehat, hatinya tidak bersih, ini saya kira yang menjadi sumber terjadinya ketidakrukunan atau terjadinya konflik- konflik. Ini yang memang harus kita suarakan," kata dia.
Salah satu tantangan terdekat dalam merawat keutuhan bangsa, menurutnya adalah kontestasi Pemilu 2024.
Menurut dia, Pemilu dapat menyebabkan polarisasi masyarakat yang berujung pada perpecahan.
Sehingga, kata dia, peran tokoh bangsa saat ini sangat diperlukan, khususnya untuk mengingatkan agar masyarakat dapat terus mampu menjaga batas perbedaan pilihan politik pada koridor yang tidak menimbulkan konflik.
"Saya pikir tokoh-tokoh ini harus terus melakukan upaya-upaya melalui berbagai pertemuan, forum, untuk menyuarakan harus seperti apa menjaga dan merawat keutuhan bangsa ini," sambung dia.
Ia mengingatkan agar perpecahan tidak sampai terjadi. Mengingat perjuangan para pendiri bangsa yang telah berjuang menyatukannya pada masa lampau.
“Bisa dibayangkan negara seluas ini bisa disatukan, itu menurut saya itu bukan pekerjaan mudah. Bagaimana masa itu dengan keterbatasan alat komunikasi dan transportasi, tetapi luar biasa bisa menyatukan berbagai etnik, agama, melalui kesepakatan nasional," kata dia.
Mendampingi Wapres pada pertemuan ini, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah.