3 Hal Krusial yang Berpotensi Gagalkan Wacana Koalisi Anies-Ganjar di Putaran Kedua Pilpres 2024
Wacana koalisi tersebut berpotensi terbentuk jika salah satu paslon gagal lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.
Editor: Muhammad Zulfikar
Hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh juga tampak kurang harmonis.
Keduanya bahkan sempat ramai diberitakan saling sindir terkait partai sombong.
Sebagaimana diketahui, Surya Paloh pernah memberikan pernyataan soal anggota Partai Nasdem tidak boleh ada yang berlagak sombong dan merasa hebat sendiri.
Kendati pernyataan itu ditujukan untuk anggotanya sendiri, publik malah menangkap bahwa pernyataan itu ditujukan untuk partai lain.
Dimana, pernyataan itu disampaikan Surya Paloh pada saat pidatonya di acara penutupan Rakernas Partai NasDem yang digelar di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, (17/6/2022)
"Kita harus bisa menjaga komunikasi pada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak, lebih luwes."
"Buang itu praktek kesombongan, merasa paling hebat sendiri merasa paling mantab sendiri, itu bukan Nasdem, ada urusan apa?"
"Kita tidak pernah berniat merendahkan kepada siapapun baik kepada perorangan atau kelompok, itu Nasdem," kata Surya Paloh saat penutupan Rakernas Partai Nasdem, dikutip dari Metro Tv.
Sementara itu, pada Rakernas II PDIP, Megawati menyentil soal Partai PDIP dianggap partai yang sombong.
Megawati merasa heran jika ada yang menyebut partainya sebagai partai sombong.
Hal ini disampaikan Megawati dalam sambutan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
"Ada orang mengatakan Ibu Mega sombong banget ya, karena ada juga yang mengatakan ada sebuah partai sombong sekali," kata Megawati.
Megawati pun sampai menanyakan alasan kenapa partainya sampai disebut sombong.
Padahal, ia menekankan bahwa tak pernah menjelekkan partai politik maupun ketua umumnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.