Prabowo Kritik BUMN Kerjanya Lama Bayarannya Mahal, Ini Respon Anak Buah Erick Thohir
Kinerja BUMN dinilai kerap mematok harga tinggi saat mengikuti tender proyek, tetapi waktu kerjanya lama.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga merespons kritik calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Prabowo mengkritik kinerja BUMN yang kerap mematok harga tinggi saat mengikuti tender proyek, tetapi waktu kerjanya lama.
Arya mengatakan, saat ini memang tengah dilakukan pembenahan BUMN. Dia bilang, BUMN yang tak efisien akan dibenahi.
"Kan memang kita lagi benahi. Ya enggak apa-apa (dikritik, red). Memang kita benahi kok. Kalau yang enggak efisien, ya kita benahi," katanya ketika ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024) malam.
Baca juga: Prabowo Diundang Perayaan Natal BUMN, Menag: Sistem Pertahanan Bersifat Semesta Antarumat Beragama
Ia pun memamerkan prestasi BUMN di kancah dunia, dalam hal ini datang dari perusahaan plat merah di sektor karya.
Arya menyebut saat ini ada BUMN yang memenangkan tender di Filipina. Hal itu, menurut dia, menjadi bukti tak semua BUMN inefisien.
Adapun BUMN yang dimaksud Arya adalah Joint Venture Kontrak PT PP dan PT Adhi Karya untuk North-South Commuter Railway Project di Filipina.
"Terbukti mereka juga ada yang menang tender di mana? Di mana? Filipina. Filipina? Menang tender mereka," kata Arya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengkritik kinerja BUMN yang kerap mematok harga tinggi saat mengikuti tender proyek, tetapi waktu kerjanya lama.
Prabowo bercerita saat ini dirinya menjadi menteri pertahanan danmembangun beberapa kampus, rumah sakit dan sekolah unggulan ada sebuah perusahaan BUMN yang pertama kali diundang untuk ikut tender.
BUMN tersebut memasang harga yang sangat tinggi. Dia heran mengapa harga yang dipatok tinggi.
"Ini kok mahal banget? Si swasta harganya sekian persen labih murah, waktu (pengerjaannya) lebih cepat, dan swasta itu kan mau kalau kita kejar-kejar dikit," ujar Prabowo.
"Saya sedang bangun tahun ini saja tiga kampus baru. Rencananya delapan kampus dan yang saya undang pertama adalah BUMN. Saya enggak sebut BUMN mana, nanti enggak enak," katanya dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta, Jumat (12/1/2024).