Siti Atikoh Kerap Dapat Keluhan dari Masyarakat soal Bantuan Pemerintah yang Tidak Tepat Sasaran
Atikoh pun menjelaskan, bahwa isu PKH dan bansos dihentikak jika Ganjar terpilih tidak benar.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Surpiyanti membantah isu yang beredar di masyarakat jika pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud terpilih akan menghapus bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial (bansos) hingga program bantuan lainnya.
Atikoh menjelaskan, justru pasangan Ganjar-Mahfud akan mengoptimalkan dan meningkatkan program bantuan untuk masyarakat kurang mampu atau masyarakat miskin di seluruh Indonesia.
Baca juga: Serap Aspirasi Warga Manado, Siti Atikoh Beberkan ‘Jurus’ Ganjar-Mahfud Wujudkan Indonesia Emas
Hal itu ditegaskan Atikoh saat berdialog dengan Ibu-ibu Bamusi Sulawesi Utara di Hotel Aston Manado, pada Selasa (16/1/2024).
Awalnya, Hastuti, Ketua Lingkungan Ternate Tanjung, Manado menyampaikan isu berhembus di wilayahnya yang berisi bahwa jika Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden, akan menghapus program PKH, Bansos dll.
Bahkan, dia sempat mengaku emosi dan panas mendengar isu tidak benar tersebut beredar di lingkungannya.
Hastuti pun menyampaikan kepada warganya bahwa isu itu tidak benar. Bahkan, dia menyakini jika Ganjar terpilih sebagai Presiden, segala bantuan bagi masyarakat akan ditambah.
Baca juga: Ganjar-Mahfud akan Pastikan Minimal 40 Persen Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah dari UMKM Lokal
Dia pun meminta penjelaskan kepada Atikoh agar isu tidak benar itu dan meminta agar segera diluruskan.
Atikoh pun menjelaskan, bahwa isu PKH dan bansos dihentikak jika Ganjar terpilih tidak benar. Justru, kata dia, segala program bantuan bagi masyarakat akan ditingkatkan dan diintegrasikan melalui KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (KTP Sakti).
“KIP, PKH, KIS, Bansos, Kartu Tani, bahkan sampai 10 mungkin ya yang menerima manfaat, ini akan dijadikan satu. Jadi bukan Bansos dan program-programnya dihilangkan, justru akan dioptimalkan, di tingkatkan, dan yang menerima itu yang benar-benar membutuhkan,” kata Atikoh.
“Penerimanya itu mungkin tidak akan seperti kemarin, tidak tepat sasaran,” sambung dia.
Atikoh mengungkapkan, bahwa dirinya kerap mendapat keluhan dari masyarakat soal tidak tepatnya program bantuan pemerintah.
“Banyak yang mengeluh ke saya, ‘Bu saya tidak mendapatkan PHK, padahal saya tidak mampu. Saya tidak mendapatkan KIS padahal saya tidak mampu, tidak mendapatkan kemanfaatan apapun’. Untuk petani, petani tidak mendapatkan pupuk subsidi padahal sangat membutuhkan,” ungkap Atikoh.
Maka dari itu, kata Atikoh, program KTP Sakti Ganjar-Mahfud akan mengintegrasikan data tunggal bagi penerima manfaat.
“Dengan KTP sakti nanti datanya akan data tunggal, dan data terintegrasi, terupade. Jadi cukup satu kartu, jadi cukup KTP, pakai NIK, nanti penerima bisa menggunakann itu semua,” jelas Atikoh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.