Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jombang Menggugat Gelar Tadarus Awal Tahun Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo

Diskusi ini diawali dengan Pembukaan yang disampaikan oleh Syahrozi selaku Inisiator Jombang Menggugat.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jombang Menggugat Gelar Tadarus Awal Tahun Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo
Ist
Sejumlah Kelompok Gerakan Jombang Menggugat bersama Gerak 98 menggelar tadarus awal tahun "Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo Subianto, Sejarah Kelam Reformasi 98". Bedah buku itu dilangsungkan di Warkop Lakabudi Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa 16 Januari 2024. 

Bahkan, menurut dia, kemunduran demokrasi ini sepertinya sedang melanda di negara-negara Asia Tenggara.

"Ketika sejumlah negara mulai mengupayakan kelanggengan kekuasaannya dengan melibatkan keluarga," katanya.

Apalagi, dia mengatakan dalam melihat strategi politik yang dipakai oleh salah satu Paslon meniru gayanya Presiden Terpilih Filipina Bongbong Marcos yang notabenenya adalah Putera dari Ferdinand Marcos Mantan Presiden Filipina yang terkenal dengan kekejamannya pada waktu menjabat. Mirip-mirip Soeharto.

Tapi berkat kampanye gimmick dan kekuatan media sosial berhasil menutupi kejahatan kejahatan bapaknya di masa lalu , serta menjadikan Puteri Duterte sebagai wakilnya. Dirinya berhasil memenangkan Pemilihan Presiden di Filipina.

Oleh karena itu apa yang terjadi di Filipina jangan sampai terulang di Indonesia. Sehingga dengan adanya Buku Hitam Prabowo Subianto bisa membuka akal nurani kita, untuk melihat calon pemimpin dari rekam jejaknya. Karena buku ini menjelaskan secara rinci bagaimana kekejaman yang dilakukan oleh Rezim Soeharto yang notabenenya adalah mertuanya.

Diskusi ini juga diwarnai oleh berbagai macam pertanyaan dari peserta. dimana peserta menanyakan kenapa issue penculikan Prabowo ini selalu muncul dalam setiap momentum politik.

Lalu Sutisna selaku narasumber mengatakan bahwa Issue Pelanggaran HAM ini selalu digaungkan oleh berbagai macam elemen masyarakat. Karena hingga hari ini masalah pelanggaran ham belum dituntaskan.

BERITA REKOMENDASI

Seperti Aksi Kamisan yang sudah berjalan hingga 17 tahun. Ketika ada Orangtua yang kehilangan anaknya, dan ada Orangtua yang kehilangan anaknya.

Lalu diskusi ini ditutup oleh beberapa closing statement dari berbagai narasumber yang menyimpulkan bahwasanya dalam memilih itu kita harus paham visi dan misinya, dilihat dari rekam jejaknya.

Karena ini menyangkut masa depan bangsa. Jangan sampai kita terlena dan harus tetap semangat berjuang untuk rakyat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas