Kubu Prabowo Gaungkan Menang Satu Putaran, Timnas AMIN: Bentuk Ketidakpercayaan Diri
Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebut kubu Paslon 02 sedang tidak percaya diri karena terus gaungkan menang satu putaran.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menggaungkan kemenangan Pilpres 2024 dalam satu putaran.
Seperti disampaikan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga dari relawan Pro-Jokowi (Projo).
Mereka beranggapan ada potensi paslon nomor urut 2 itu menang sekali putaran di Pilpres 2024.
Menanggapi hal tersebut, Jubir Timnas AMIN, Muhammad Iqbal, justru menilai kubu Prabowo-Gibran sedang tidak percaya diri dengan potensi kubunya itu.
"Saya menduga bahwa propaganda satu putaran adalah bentuk dari ketidakpercayaan diri mereka dengan kemenangan itu sendiri."
"Kalau mereka yakin menang satu putaran seharusnya mereka tidak usah mencanangkan itu, mereka justru harusnya diam-diam saja karena percaya diri," kata Iqbal dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (18/1/2024).
Iqbal menyebut, Pilpres 2024 belum dapat dipastikan berlangsung satu atau dua putaran.
Namun ia meyakini, berdasarkan hasil survei internal pihaknya, Pilpres 2024 tidak mungkin berjalan dengan satu putaran.
"Tapi sepertinya memang ada skenario yang saya rasakan dalam waktu dekat, dari berbagai lembaga survei memberikan 50 persen dikit, sehingga statement-statement pengamat masih imbang satu atau dua putaran."
"Padahal menurut survei internal kami ya tidak mungkin satu putaran," katanya.
Ia mengatakan, elektabilitas Prabowo-Gibran saat ini justru stagnan.
Baca juga: Penggiringan Pilpres Satu Putaran, Petinggi Muhammadiyah: Memangnya Judi Rolet, Mutarnya Satu Kali
Menurutnya, jika stagransi Paslon 02 terus berlanjut hingga bulan depan, peluang Pemilu dua putaran akan terbuka.
Iqbal pun menilai, di putaran kedua semua kemungkinan bisa saja terjadi.
"Karena paslon 02 itu stuck bahkan menurun. Kami meyakini bahwa ada keajaiban dan kejuatan di Pemilu ini, kalau pun putaran kedua seperti Pilgub DKI Jakarta yang menang di putaran pertama belum tentu menang di putaran kedua," ujarnya.
