Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Imin Soroti Hilirisasi Dilakukan Ugal-ugalan: Merusak Lingkungan

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa hilirisasi yang dilakukan pemerintah saat ini dilakukan secara ugal-ugalan.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cak Imin Soroti Hilirisasi Dilakukan Ugal-ugalan: Merusak Lingkungan
(Tangkap layar YouTube KPU RI)
Cawapres 2024 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menjalani debat ke-2 Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024), di Jakarta Convention Center (JCC). (Tangkap layar YouTube KPU RI) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa hilirisasi yang dilakukan pemerintah saat ini dilakukan secara ugal-ugalan.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin menjawab isu Sumber Daya Alam (SDA) dan Energi dalam debat Keempat Capres-cawapres Pilpres 2024 yang disiarkan melalui Kompas TV, Minggu (21/1/2024).

"Kita menyaksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan. Merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," kata Cak Imin.

Cak Imin mengatakan berdasarkan data Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ada sebanyak 25.000 tambang ilegal.

Bahkan dia mengklaim bahwa tambang legal yang berada di tanah air saja tidak memberikan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Gibran Sindir Cak Imin Saat Debat: Enak Banget Gus, Jawabnya Sambil Lihat Catatan

"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 25.000 tambang ilegal sementara tambang yang legal saja tidak membawa kesejahteraan," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Cak Imin menegaskan perkembangan hilirisasi maupun pertambangan dinilai tidak signifikan dengan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Debat Cawapres Kedua, Cak Imin: Pajak Karbon Harus Diberlakukan Segera

Dia pun menyontohkan di wilayah Sulawesi Tengah yang memiliki pertumbuhan ekonomi hingga 13 persen tapi masyarakatnya masih miskin.

"Sulawesi Tengah pertumbuhan ekonominya sampai sekarang bisa 13 persen tinggi sekali. Tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati hilirisasi, apa yang mau kita lakukan sementara ilegal juga terus berlangsung lanjut," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas