Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Tujuan Terkait

Mahfud MD: Deforestasi di Indonesia Seluas Korea Selatan 10 Tahun Terakhir

Cawapres Mahfud MD mengatakan selama 10 tahun terakhir terjadi deforestasi atau penggundulan hutan besar-besaran.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mahfud MD: Deforestasi di Indonesia Seluas Korea Selatan 10 Tahun Terakhir
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar bersama cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 03 Mahfud MD membeberkan selama 10 tahun terakhir terjadi deforestasi atau penggundulan hutan besar-besaran.

Mahfud memaparkan, terjadi deforestasi yang melibatkan lebih dari 2500 tambang ilegal. Deforestasi, lanjut Mahfud, terjadi sangat masif hinhha luasnya lebih dari luas negara Korea Selatan.

"Bahkan, dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi 12,5 juta hektare hutan kita. Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura di mana saya tinggal," ujar Mahfud saat debat di Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Mahfud memaparkan, deforestasi besar-besaran terjadi dalam waktu 10 tahun. Namun, jadi tantangan ketika pemerintah ingin mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP). Sebab, ada pejabat dan aparat di belakang perusahaan tersebut.

"Mencabut IUP itu banyak mafianya. Banyak mafianya. Saya sudah mengirim tim ke lapangan, ditolak. Sudah putusan mahkamah agung. Itu begitu," tambah Mahfud.

Baca juga: Mahfud MD: Tambang Ilegal Dibeking Aparat dan Pejabat

Mahfud bercerita, ketika bertemu dengan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Mahfud, ada informasi bahwa pertambangan di Indonesia, yang banyak sekali ilegal, namun mendapat 'bantuan' dari orang 'kuat'.

Berita Rekomendasi

"Dan itu dibeking oleh aparat-aparat dan pejabat," tutur Mahfud.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas