Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CEK FAKTA Betulkah Klaim Cak Imin Hilirisasi Industri Nikel Didominasi Pekerja Asing?

Artinya jumlah TKA di sektor pertambangan dan smelter hanya 2,1 persen dari total tenaga kerja pada sektor tersebut.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in CEK FAKTA Betulkah Klaim Cak Imin Hilirisasi Industri Nikel Didominasi Pekerja Asing?
YouTube KPU
Cawapres 2024 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menjalani debat ke-2 Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024), di Jakarta Convention Center (JCC). Cak Imin menyebut hilirisasi termasuk pada industri nikel lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja asing (WNA) ketimbang tenaga kerja Indonesia (WNI). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut hilirisasi termasuk pada industri nikel lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja asing (WNA) ketimbang tenaga kerja Indonesia (WNI).

Hal ini disampaikan Cak Imin dalam debat keempat Pilpres 2024 bertema 'Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa' di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Baca juga: Pemerintah Gaungkan Hilirisasi, Ekonom Menyentil: Regulasi RI Sendiri Tidak Pro Nikel

"Tetapi harap dicatat. Gara-gara kita mengeksplorasi nikel ugal-ugalan, lalu hilirisasi tanpa mempertimbangkan ekologi, mempertimbangkan sosialnya, buruh kita diabaikan, malah banyak tenaga kerja asing, dan juga yang terjadi korban kecelakaan," kata Cak Imin.

"Di sisi yang lain, pemasukan kita dari nikel kita juga sangat kecil. Ini menjadi pertimbangan. Dan yang paling parah, Nikel kita berlebih produknya. Sehingga bukan harga tawar kita menaik, malah kemudian kita jadi korban dari policy kita sendiri," lanjut dia.

Benarkah hilirisasi dan industri nikel lebih banyak mempekerjakan WNA ketimbang WNI?

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dirilis pada 21 Desember 2021,
total tenaga kerja yang bekerja di sektor pertambangan, termasuk smelter, di Indonesia mencapai 250.300 orang.

BERITA REKOMENDASI

Rinciannya, jumlah TKA mencapai 5.355 orang. Sementara TKI tercatat 244.945 orang.

Baca juga: Rangkuman debat cawapres Pilpres 2024: Saling serang soal food estate, hilirisasi nikel hingga perampasan wilayah adat

Artinya jumlah TKA di sektor pertambangan dan smelter hanya 2,1 persen dari total tenaga kerja pada sektor tersebut. Di satu sisi TKI mendominasi 97,9 persen.

Dari angka tersebut, tenaga kerja asing paling banyak bekerja di smelter yang mencapai 2.270 orang alias 10,5 persen dari total tenaga kerja di smelter 21.688 orang. Sedangkan jumlah TKI di bidang olah murni mineral ini tercatat mencapai 19.418 orang.

Adapun berdasarkan keterangan Kementerian ESDM terkait peningkatan tenaga kerja di tahun 2023 mengatakan jumlah TKI dan TKA berdasarkan jenis izin pertambangan mineral yakni 48.356 orang TKI dan 921 TKA.

Kemudian sektor batubara mempekerjakan 43.335 TKI dan 122 TKA, lalu pada Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) mempekerjakan 216.416 TKI dan 1.031 TKA.


Salah satu perusahaan industri smelter nikel Indonesia, PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) yang sempat dihebohkan soal perkelahian antar TKA dan TKI hingga menyebabkan 2 orang tewas pada Januari 2023, turut meluruskan kabar jumlah tenaga kerja mereka. Disebutkan jumlah karyawan WNI sebanyak 11.060 orang, dan karyawan WNA 1.312 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas