Reaksi Mahfud MD Dengar Anak Muda Curhat Anak Darah Biru jadi Calon Pemimpin
Mahfud menjawab tegas, bahwa dirinya tidak pernah menjadi petugas siapa pun, kecuali sesuai dengan konstitusi.
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, kembali berdialog langsung dengan masyarakat melalui program "Tabrak, Prof!".
Setelah sebelumnya digelar di Surabaya dan Medan, kali ini Mahfud berkumpul dengan warga di salah satu tempat favorit anak muda Semarang, warung bubur kacang hijau (burjo) Borjuis.
Bima, pemilik Warung Borjuis, langsung mengajukan pertanyaan setelah menyuguhkan lumpia untuk Mahfud.
“Saya sudah mengidolakan Pak Mahfud lama banget. Apa yang bisa meyakinkan saya, bahwa pasangan calon nomor 3 ini hanya tunduk kepada rakyat, kepentingan rakyat, dan konstitusi? Bukan boneka partai, alat partai?” ujarnya yang disambut gemuruh warga memenuhi warung tersebut.
Mahfud menjawab tegas, bahwa dirinya tidak pernah menjadi petugas siapa pun, kecuali sesuai dengan konstitusi.
“Jawabannya track record saya. Saya 24 tahun bekerja di pemerintahan. Berputar-putar dari satu institusi ke institusi lain. Tidak pernah melanggar prinsip. Saya alat konstitusi,” tuturnya, sebagaimana keterangan tertulis dikutip Tribun.
Berikutnya, moderator acara yang mengajukan pertanyaaan berkaitan dengan debat ke-4 lalu.
“Dengan gaya salah satu calon wakil presiden kemarin, yang banyak dinilai netizen songong, menurut Prof bagaimana?” tanyanya.
Baca juga: Mahfud Sebut Pertanyaan Gibran Recehan, Budiman: Mungkin Gak Siap Bicara Dilema Kebijakan
Mahfud menjawab, ”Asumsi (saya) pelatihnya menganggap saya dan Mas Gibran bodoh. Mas Gibran dilatih agar ada gimmick-gimmick, sehingga saya bilang ini pertanyaan receh. Kalau akademis ada latar belakangnya dulu. Ini belum ada latar belakangnya sudah bertanya."
Selanjutnya, anak muda bernama Jansen mengungkapkan pendapatnya.
Ia menyatakan, yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan berubahnya aturan batas minimal usia calon presiden dan wakil presiden, adalah preseden buruk bagi Indonesia.
“Ketika melihat anak darah biru menjadi calon pemimpin, ibarat dia ke puncak tanpa mendaki. Di situ saya pesimis.
Tapi, saya lihat Prof Mahfud dan Pak Ganjar anak orang biasa, makanya kami anak muda ini berani bermimpi biarpun bukan darah biru dan bukan anak siapa-siapa,” katanya.
Jansen meminta tips dan trik kepada Mahfud MD agar anak muda dari latar belakang orang biasa berani bermimpi jadi pemimpin.
Meski begitu, Mahfud tidak memberi jawaban atas hal yang disampaikan Jansen, termasuk soal permintaan tips dan trik.
"Ini tidak perlu dijawab karena ini (bentuknya) pernyataan, supaya didengar masyarakat," kata Mahfud, dikutip dari siaran di Youtube Metro Tv.
Selanjutnya, Jansen yang mengaku penggemar Mahfud MD meminta untuk berfoto bersama Menko Polhukam itu.
"Tabrak, Prof!" ini sendiri disiarkan langsung di akun media sosial Mahfud MD, baik Instagram, TikTok dan kanal YouTube. (Tribunnews/Yls)